Universal Basic Income (UBI) didefinisikan sebagai proposal kesejahteraan sosial di mana semua warga negara dalam populasi tertentu secara teratur menerima pendapatan minimum dalam bentuk transfer tunai yang bersifat unconditional atau tanpa syarat. Prinsip utama UBI adalah bahwa transfer diberikan tanpa pengujian kebutuhan (means test) dan tanpa kewajiban untuk melakukan pekerjaan apa pun. UBI bertujuan untuk memberikan jumlah uang yang ditetapkan secara teratur kepada setiap warga negara dewasa, terlepas dari status pekerjaan mereka.
Konsep ambisius ini telah mendapat dukungan historis dari pemikir seperti Thomas More pada abad ke-16 dan Martin Luther King, Jr. pada tahun 1967, yang mengusulkan pendapatan yang dijamin. Dalam konteks modern, UBI diposisikan sebagai solusi potensial untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketidaksetaraan. Lebih lanjut, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang disrupsi pasar kerja akibat otomatisasi dan kemajuan kecerdasan buatan (AI), UBI dilihat sebagai jaring pengaman finansial yang diperlukan untuk mendukung individu yang terkena dampak kehilangan pekerjaan.
Kerangka Analitis: Konteks Ekonomi dan Perbedaan Tujuan UBI
Analisis komparatif terhadap uji coba UBI harus dipertimbangkan dalam konteks ekonomi yang berbeda, karena konteks ini menentukan tujuan kebijakan dan metrik keberhasilan yang relevan.
Tujuan Negara Maju (Finlandia, Kanada)
Di negara-negara maju dengan sistem kesejahteraan sosial yang sudah mapan (seperti Finlandia dan Kanada), fokus utama UBI sering kali bergeser dari sekadar pengentasan kemiskinan ekstrem menuju peningkatan efisiensi sistem kesejahteraan dan mempromosikan partisipasi kerja yang lebih fleksibel. Dalam konteks Finlandia, tujuan utama eksperimen adalah untuk mempelajari apakah pendapatan dasar akan meningkatkan partisipasi di pasar tenaga kerja dan mengurangi birokrasi terkait tunjangan jaminan sosial. Selain itu, UBI diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan non-moneter, seperti kesehatan mental dan kepuasan hidup. Kekhawatiran utama di sini adalah bagaimana UBI dapat menyederhanakan sistem yang rumit sambil mempertahankan atau meningkatkan insentif bekerja.
Tujuan Negara Berkembang (Kenya)
Sebaliknya, di negara-negara berkembang, di mana tingkat kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah utama, UBI berfungsi sebagai alat pembangunan yang mendasar. Tujuan utama di Kenya adalah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, meningkatkan ketahanan pangan, dan menyediakan modal yang langka untuk investasi produktif di tingkat rumah tangga. Perbedaan mendasar ini—UBI sebagai Jaring Pengaman Sosial Fleksibel di Utara versus UBI sebagai Alat Pembangunan dan Mobilisasi Modal di Selatan—menjelaskan mengapa metrik keberhasilan (misalnya, tingkat kewirausahaan versus tingkat pekerjaan formal) sangat berbeda di antara studi kasus ini. Di lingkungan yang kekurangan modal, UBI berpotensi memiliki dampak multiplier yang lebih besar karena berfungsi sebagai infus modal awal.
UBI vs. Program Transfer Lainnya
Perdebatan kebijakan yang berulang adalah apakah UBI yang bersifat universal lebih unggul daripada program transfer yang ditargetkan (targeted transfers). Di negara berkembang, banyak program transfer berupaya mengidentifikasi siapa yang miskin untuk membatasi transfer kepada individu tersebut. UBI menghilangkan upaya penargetan yang mahal dan rentan terhadap kesalahan, meskipun ini berarti biaya fiskal yang lebih tinggi karena dana diberikan kepada semua orang.
Selain itu, desain UBI memberikan insentif kerja yang berbeda secara radikal dibandingkan dengan tunjangan pengangguran tradisional atau transfer bersyarat. Dalam sistem tunjangan tradisional, pekerja berpendapatan rendah sering menghadapi ambang batas penarikan tunjangan yang curam (benefit cliff), di mana penghasilan marginal dapat menyebabkan hilangnya tunjangan secara drastis. Sebaliknya, UBI yang diterapkan atau didukung oleh pajak penghasilan negatif (NIT) memberikan insentif yang lebih kondusif untuk penawaran tenaga kerja, karena peningkatan pendapatan pribadi di bawah tingkat ambang batas tertentu tidak menyebabkan hilangnya transfer dasar.
Studi Kasus I: Finlandia (2017-2018) – Peningkatan Kesejahteraan Dengan Agenda Kerja Terbatas
Desain Eksperimen Kela dan Batasan Universalitas
Eksperimen pendapatan dasar Finlandia, yang dijalankan oleh Institusi Asuransi Sosial Finlandia (Kela), berlangsung selama dua tahun, dari 2017 hingga 2018. Eksperimen ini dirancang dengan sampel acak nasional dari orang-orang yang menerima tunjangan pengangguran dasar (BUB). Kelompok perlakuan (treatment group, TG) terdiri dari 2.000 pengangguran yang diberikan Pendapatan Dasar (BI), sementara kelompok kontrol (control group, CG) terdiri dari sisa pengangguran yang terus menerima BUB di bawah kondisi saat ini.
Tingkat Pendapatan Dasar ditetapkan sebesar €560 per bulan, kira-kira setara dengan tingkat manfaat bersih BUB. Aspek krusial dari desain ini adalah sifat unconditional dari BI: transfer dibebaskan dari pajak dan tidak dikurangi oleh pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan, baik itu upah maupun wiraswasta. Hal ini berbeda dengan BUB, di mana pendapatan dari pekerjaan akan mengurangi jumlah tunjangan.
Desain ini memiliki batasan signifikan. Partisipasi dalam kelompok perlakuan adalah wajib, yang sangat penting untuk menghindari bias seleksi dan memungkinkan penarikan kesimpulan yang lebih andal tentang efek eksperimen dibandingkan dengan eksperimen sukarela sebelumnya. Namun, eksperimen ini dikritik sebagai UBI yang terbatas atau tidak universal karena hanya menargetkan segmen spesifik dari populasi pengangguran. Pembatasan ini membatasi kemampuan penelitian untuk mengukur dampak penuh UBI pada pasar tenaga kerja secara keseluruhan, misalnya, pada orang yang sudah bekerja atau di luar usia kerja.
Dampak Sosial: Kesejahteraan, Stres, dan Reduksi Birokrasi
Salah satu temuan paling positif dan jelas dari eksperimen Finlandia adalah dampaknya terhadap kesejahteraan non-moneter. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun tidak ada dampak signifikan pada tingkat pekerjaan, eksperimen ini menghasilkan birokrasi yang lebih sedikit, serta kepuasan hidup dan kesejahteraan yang lebih tinggi.
Peningkatan kesejahteraan ini menggarisbawahi peran UBI sebagai penstabil psikologis dan sosial. Pola pembayaran UBI yang teratur dan terprediksi, berbeda dengan transfer tradisional yang sering kali bersyarat dan tidak menentu, secara langsung berkontribusi pada pengurangan stres finansial. Individu dengan stres finansial yang parah dapat mengalami tekanan mental yang tinggi, dan transfer tunai yang stabil dapat mengurangi tekanan tersebut, yang pada akhirnya dapat memperbaiki kesehatan mental. UBI mengurangi kompleksitas dan ketidakpastian yang melekat dalam menavigasi sistem tunjangan sosial yang rumit, yang menjelaskan mengapa reduksi birokrasi ini menjadi tujuan sekunder yang berhasil dicapai.
Evaluasi Dampak pada Partisipasi Tenaga Kerja Formal
Hasil utama yang paling banyak disorot oleh pers adalah bahwa UBI Finlandia tidak memiliki dampak signifikan pada peningkatan partisipasi pasar tenaga kerja atau jam kerja.
Analisis kausalitas menunjukkan bahwa non-signifikansi ini mungkin terkait dengan dua faktor utama yang membatasi desain:
- Level Transfer: Tingkat transfer (€560) hanya menggantikan tunjangan pengangguran yang ada (BUB) secara bersih. Karena tidak ada peningkatan substansial dalam daya beli bersih, UBI mungkin tidak cukup untuk memicu perubahan perilaku yang besar, seperti pendanaan pelatihan baru atau relokasi.
- Durasi Singkat: Durasi eksperimen yang hanya dua tahun tidak memberikan cakrawala waktu yang cukup bagi individu untuk membuat keputusan investasi karir jangka panjang. Perubahan karir yang signifikan, seperti mengejar pendidikan tinggi atau memulai usaha baru yang berisiko, membutuhkan keyakinan dan perencanaan finansial yang melampaui masa manfaat dua tahun.
Dinamika Politik dan Narasi “Kegagalan” Finlandia
Meskipun menunjukkan hasil positif dalam hal kesejahteraan dan birokrasi, eksperimen Finlandia sering dipersepsikan sebagai kegagalan kebijakan secara internasional. Fenomena ini sebagian besar dapat dijelaskan oleh konteks politik di mana eksperimen itu dirancang. Eksperimen ini dilaksanakan di bawah batasan paradigma aktivasi pemerintah Finlandia; fokus politiknya adalah untuk mengaktifkan kembali tenaga kerja pengangguran.
Ketika hasil primer yang sempit ini (peningkatan kerja) tidak terpenuhi secara signifikan, proyek tersebut dianggap gagal. Media internasional dan jaringan advokasi telah mengabaikan batasan-batasan ini dan melompat pada pengumuman eksperimen tersebut, menciptakan narasi yang tidak realistis bahwa Finlandia akan menjadi negara pertama yang menerapkan pendapatan dasar secara penuh.
Persepsi “kegagalan” tersebut adalah hasil langsung dari ketidakselarasan (misalignment) antara tujuan penelitian yang secara politis terbatas (mengaktifkan tenaga kerja) dan ekspektasi global yang lebih luas tentang UBI. Komitmen politik terhadap eksperimen, pada kenyataannya, hanyalah bentuk dukungan yang relatif “murah” untuk mengumpulkan bukti. Durasi dua tahun secara politis panjang, dan banyak hal dapat terjadi antara awal eksperimen dan evaluasi bukti oleh pihak yang berkuasa. Dalam hal ini, keterbatasan desain dan konteks politik memastikan bahwa eksperimen tersebut “ditakdirkan untuk gagal” dalam memenuhi ekspektasi yang terlalu tinggi.
Studi Kasus Ii: Kanada (Ontario) – Investasi Modal Manusia Dan Penghentian Politik
Desain Pilot Ontario dan Mekanisme Clawback
Pilot Pendapatan Dasar Ontario dirancang untuk menguji apakah pembayaran pendapatan dasar yang diberikan secara teratur kepada peserta berpendapatan rendah atau tanpa pendapatan akan mengurangi kemiskinan secara lebih efektif, mendorong kerja, mengurangi stigmatisasi, dan menghasilkan hasil kesehatan yang lebih baik. Proyek ini merekrut individu dan pasangan berpendapatan rendah, menawarkan pembayaran tetap tanpa syarat (sekitar $17.000 untuk individu dan $24.000 untuk pasangan).
Pilot Ontario menggunakan mekanisme pengurangan pendapatan (clawback rate). Setiap pendapatan yang diperoleh oleh peserta akan dikurangi dari pendapatan dasar mereka sebesar 50 persen. Ini berarti bahwa insentif untuk bekerja secara marginal dipertahankan; peserta terus mendapatkan tambahan $0,50 untuk setiap dolar yang mereka peroleh sampai pendapatan mereka mencapai ambang batas di mana pembayaran UBI berhenti (misalnya, $34.000 untuk individu). Mekanisme ini dirancang untuk memastikan bahwa UBI tidak berfungsi sebagai disinsentif untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja formal atau memperoleh penghasilan tambahan.
Dampak Sosial Utama: Kesehatan dan Stabilitas
Temuan dari Ontario, meskipun terhenti secara prematur, menunjukkan hasil sosial yang sangat positif. Peserta melaporkan menjadi lebih bahagia, lebih sehat, dan mengalami peningkatan stabilitas perumahan dan hubungan sosial. Selain itu, laporan menunjukkan adanya penurunan frekuensi kunjungan ke rumah sakit dan dokter, yang menunjukkan dampak positif pada layanan kesehatan umum.
Peningkatan dalam kesehatan mental dan fisik ini memperkuat temuan Finlandia dan menempatkan UBI sebagai intervensi kesehatan masyarakat preventif yang efektif. Dengan menghilangkan atau mengurangi stres finansial yang kronis—yang terbukti sebagai pemicu utama masalah kesehatan mental—UBI mengurangi kebutuhan akan intervensi medis yang mahal dan seringkali reaktif. Transfer pendapatan tanpa syarat memberikan jaring pengaman psikologis yang memungkinkan penerima fokus pada keputusan hidup yang lebih sehat.
Analisis Mendalam: UBI sebagai Pendorong Pendidikan dan Up-skilling
Salah satu temuan terpenting yang membantah kekhawatiran mengenai kemalasan adalah dinamika partisipasi tenaga kerja di Ontario. Partisipasi dalam pekerjaan secara keseluruhan tetap relatif stabil sepanjang pilot. Meskipun demikian, terdapat perubahan signifikan dalam cara individu mengalokasikan waktu mereka. Dari mereka yang sebelumnya dipekerjakan tetapi menjadi pengangguran selama pilot (sekitar 17%), 40.6% menjadi pengangguran karena mereka memilih untuk mengejar pendidikan atau pelatihan lanjutan (up-skilling).
Contoh spesifik mencakup individu yang menggunakan UBI untuk menyelesaikan kursus pelatihan yang menghasilkan lisensi keamanan, membebaskan mereka dari ketergantungan pada pekerjaan yang tidak terlatih dan memperluas peluang kerja jangka panjang mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa waktu yang dialokasikan menjauh dari pekerjaan bergaji rendah diarahkan pada investasi produktif dalam modal manusia. UBI menyediakan perlindungan finansial yang esensial, memungkinkan penduduk berpendapatan rendah untuk mengambil cuti pendidikan strategis. Ini adalah keputusan yang rasional dan terencana, berpotensi menghasilkan stabilitas ekonomi dan kualitas pekerjaan yang lebih baik di masa depan.
Penghentian Pilot: Perubahan Rezim dan Ideologi
Meskipun menunjukkan dampak positif, pilot Ontario dihentikan secara prematur oleh Partai Konservatif Progresif yang baru, yang mengambil alih pemerintahan pada Juni 2018. Pembatalan tersebut terjadi kurang dari setahun setelah implementasi, mengejutkan banyak pihak, terutama karena juru bicara partai sebelumnya mengindikasikan mereka akan melanjutkan program tersebut.
Pemerintah baru mengklaim akan memfokuskan sumber daya pada “pendekatan yang lebih terbukti” dan mengutip perkiraan biaya program sebesar $115 juta selama tiga tahun. Namun, para pendukung dan peneliti melihat penghentian tersebut sebagai murni politis dan ideologis. Pembatalan prematur ini mencegah para peneliti mengumpulkan data jangka panjang yang berharga, yang dapat mengukur dampak UBI secara penuh terhadap pendidikan dan prospek kerja. Pilot Ontario menegaskan bahwa eksperimen kebijakan transformatif, bahkan yang didasarkan pada bukti awal yang kuat, sangat rentan terhadap perubahan rezim politik, di mana biaya fiskal jangka pendek dan perbedaan ideologi dapat digunakan sebagai pembenaran untuk penghentian, mengesampingkan hasil sosial yang positif.
Studi Kasus Iii: Kenya (Givedirectly) – Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Desain Eksperimen Jangka Panjang dan Konteks Pembangunan
Eksperimen UBI di Kenya, yang diselenggarakan oleh GiveDirectly, menempatkan UBI dalam konteks pembangunan yang berbeda—pengentasan kemiskinan ekstrem di negara berkembang. UBI di sini didefinisikan secara spesifik: cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic) dan diberikan kepada setiap orang dewasa dalam geografi tertentu (desa) secara universal.
Studi jangka panjang ini (direncanakan selama 12 tahun) dirancang untuk membandingkan dampak transfer bulanan jangka panjang dan transfer satu kali (lump sum). Hasil awal menunjukkan bahwa modalitas transfer memiliki dampak yang berbeda terhadap alokasi sumber daya. Transfer tunai bulanan jangka panjang secara signifikan meningkatkan ketahanan pangan sehari-hari dan kesejahteraan psikologis. Sebaliknya, transfer tunai dalam jumlah besar (lump sum) cenderung lebih berdampak untuk investasi jangka panjang, yang membutuhkan modal awal yang signifikan.
Dampak Ekonomi: Kewirausahaan dan Multiplier Effect
Kekhawatiran yang sering diangkat oleh kritikus, bahwa UBI akan menyebabkan penerima menjadi malas, secara empiris ditolak dalam konteks Kenya. Hasil dari dua tahun pertama data (2018–2020) menunjukkan bahwa UBI bulanan memberdayakan penerima, tidak menciptakan kemalasan, dan peserta tidak bekerja lebih sedikit atau meningkatkan konsumsi alkohol.
Sebaliknya, UBI berfungsi sebagai katalisator ekonomi lokal. Penerima berinvestasi, menjadi lebih wirausaha, dan menghasilkan lebih banyak pendapatan. Sekitar 31% dari transfer diinvestasikan dalam bisnis baru atau yang sudah ada, termasuk pertanian. Bukti menunjukkan bahwa peserta dalam proyek ini lebih cenderung terlibat dalam perilaku wirausaha, di mana tingkat wiraswasta meningkat tajam dari 37% pada awal program menjadi 64% pada akhir periode.
Di lingkungan yang kekurangan modal kerja dan dengan pasar kredit yang terbatas, UBI berfungsi sebagai mobilisasi modal di tingkat akar rumput. Ini menghasilkan multiplier effect yang signifikan pada ekonomi lokal. Sebuah transfer $1.000 menghasilkan sekitar $2.500 dalam total dampak ekonomi selama 27 bulan, dan menariknya, inflasi (kenaikan harga) sangat minim, rata-rata hanya 0.1%, meskipun transfer tunai melebihi 15% dari PDB lokal. Ini mendukung pandangan bahwa UBI di negara berkembang adalah mekanisme anti-kemiskinan yang secara simultan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Ketahanan Ekonomi dan Dampak Sosial Jangka Panjang
UBI di Kenya juga memberikan bukti kuat tentang kemampuannya berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap guncangan ekonomi tak terduga. Ketika pandemi COVID-19 melanda, yang merupakan guncangan yang tidak dapat diansuransikan, UBI membantu rumah tangga yang terpukul keras untuk bertahan. Penerima transfer mengalami ketahanan pangan dan kesehatan fisik/mental yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima transfer. Meskipun pendapatan dari usaha kecil yang dimulai sebelum pandemi terhapus, transfer tunai membantu melindungi rumah tangga dari dampak yang terburuk.
Selain dampak ekonomi, program ini juga menunjukkan dampak positif pada peningkatan pendidikan, kesetaraan gender, dan inklusi finansial. Keberhasilan dalam mempromosikan kewirausahaan jangka panjang dan ketahanan krisis sangat bergantung pada komitmen durasi yang panjang (12 tahun). Jangka waktu yang panjang ini memberikan kepercayaan kepada penerima untuk mengambil risiko wirausaha yang membutuhkan waktu untuk menghasilkan keuntungan. Transfer jangka pendek, meskipun positif untuk nutrisi dan kesejahteraan psikologis, kurang berdampak pada ukuran ekonomi dibandingkan dengan transfer jangka panjang atau lump sum.
Sintesis Komparatif Lintas-Kontes
Analisis komparatif dari ketiga eksperimen ini menyoroti bagaimana konteks ekonomi dan desain kebijakan mengubah alokasi sumber daya penerima dan menentukan metrik keberhasilan yang relevan.
Perbandingan Desain Eksperimen dan Konteks
Ketiga proyek ini, meskipun semuanya berlabel UBI, memiliki batasan universalitas dan tujuan yang sangat berbeda.
| Eksperimen | Konteks Ekonomi | Fokus Kebijakan Primer | Desain Universalitas | Jenis Transfer & Durasi | Alasan Penghentian/Status |
| Finlandia | Negara Maju (Kesejahteraan Mapas) | Peningkatan Partisipasi Kerja & Reduksi Birokrasi | Terarah (Hanya Pengangguran Terpilih) | Bulanan, €560; 2 Tahun (2017-2018) | Kegagalan memenuhi tujuan kerja spesifik; Keterbatasan Politik |
| Kanada (Ontario) | Negara Maju (Fokus Pengurangan Kemiskinan) | Mengurangi Kemiskinan, Meningkatkan Kesehatan, Up-skilling | Terarah (Low-Income Recipients, Clawback) | Bulanan, $17K/tahun; Dihentikan Prematur | Perubahan Rezim Politik dan Kekhawatiran Biaya |
| Kenya (GiveDirectly) | Negara Berkembang (Kemiskinan Ekstrem) | Pengentasan Kemiskinan & Ketahanan Ekonomi | Universal (Di Desa Terpilih, Komunitas Penuh) | Bulanan vs. Lump Sum; Jangka Panjang (12 Tahun) | Berlanjut (Ongoing) |
Perbandingan desain menunjukkan bahwa eksperimen UBI sering dikompromikan oleh batasan politik dan fiskal. Finlandia dan Kanada, meskipun di negara maju, tidak menerapkan UBI yang benar-benar universal, melainkan transfer tunai yang ditargetkan untuk kelompok berpendapatan rendah atau pengangguran. Sebaliknya, Kenya, meskipun terbatas secara geografis, mendekati model UBI universal di tingkat komunitas, yang memungkinkan pengukuran dampak terhadap dinamika ekonomi lokal secara keseluruhan.
Perbandingan Dampak pada Modal Manusia vs. Modal Fisik
Salah satu perbedaan paling mendalam terletak pada bagaimana penerima UBI di berbagai konteks mengalokasikan transfer tunai untuk investasi produktif.
Di Kanada (konteks pasar tenaga kerja formal yang mapan dan akses institusi pendidikan yang mudah), UBI digunakan untuk berinvestasi dalam modal manusia. Bukti menunjukkan bahwa penerima manfaat mengalokasikan waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk pekerjaan berupah rendah ke pelatihan dan pendidikan lanjutan, sebuah strategi up-skilling yang bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan berkualitas lebih tinggi di masa depan (40.6% memilih pendidikan).
Sebaliknya, di Kenya (konteks kemiskinan ekstrem dan pasar modal yang langka), UBI diinvestasikan langsung sebagai modal fisik atau modal kerja (31% investasi) untuk memulai atau memperluas bisnis kecil dan wiraswasta. UBI di sini berfungsi sebagai injeksi modal yang memungkinkan diversifikasi ekonomi rumah tangga.
Interpretasi dari perbedaan alokasi ini menunjukkan bahwa UBI memberdayakan penerima untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal sesuai dengan peluang ekonomi yang paling tersedia di lingkungan mereka—pendidikan di Utara, dan kewirausahaan/modal awal di Selatan. UBI bukan sekadar uang; UBI adalah fleksibilitas alokasi sumber daya yang strategis.
Dampak Komparatif pada Variabel Sosial Inti
Peningkatan kesejahteraan mental dan reduksi stres adalah dampak paling konsisten dan universal di ketiga eksperimen.
| Variabel Dampak Sosial | Finlandia | Kanada (Ontario) | Kenya (GiveDirectly) | Wawasan Komparatif Utama |
| Stres & Kesejahteraan Mental | Kesejahteraan & Kepuasan Hidup Lebih Tinggi | Peningkatan Kesehatan Mental, Pengurangan Kunjungan Layanan Kesehatan | Peningkatan Psychological Well-being, Ketahanan Pangan | Efek penstabil mental bersifat universal. UBI mengurangi stres finansial akut dan kronis. |
| Pendidikan & Pelatihan | Non-fokus | Peningkatan Up-skilling signifikan (40.6% berhenti kerja untuk pendidikan) | Investasi positif dalam pendidikan, termasuk anak-anak | UBI memungkinkan exit strategy yang terencana dari pekerjaan berupah rendah melalui peningkatan kualifikasi. |
| Kewirausahaan & Produktivitas | Tidak ada dampak signifikan pada pasar kerja formal | Partisipasi kerja stabil | Peningkatan tajam dalam kewirausahaan, 31% investasi, multiplier effect $2.5x | UBI adalah alat pembangunan ekonomi yang kuat di pasar yang kekurangan modal. |
Analisis Kegagalan dan Keberlanjutan Proyek
Perbedaan dalam status proyek saat ini—Finlandia selesai dengan hasil campuran, Kanada dihentikan secara prematur, dan Kenya berlanjut—mengungkapkan pelajaran penting tentang keberlanjutan UBI.
- Kegagalan Politik (Kanada): Pembatalan pilot Ontario didorong oleh perubahan ideologi politik dan kekhawatiran biaya jangka pendek. Hal ini menunjukkan kerentanan UBI terhadap siklus politik. Dukungan awal lintas-partai yang diyakini sebelumnya oleh para peneliti terbukti rapuh, dan realitas politik dapat mengesampingkan kebutuhan untuk mengumpulkan data empiris.
- Kegagalan Desain dan Ekspektasi (Finlandia): Eksperimen Finlandia tidak gagal secara total, tetapi gagal memenuhi metrik sempit yang ditetapkan oleh pemerintah (peningkatan partisipasi kerja). Kegagalan ini menunjukkan bahwa jika tujuan UBI secara politis terfokus hanya pada aktivasi tenaga kerja daripada pada kesejahteraan atau reduksi birokrasi, maka hasilnya akan dianggap tidak memuaskan.
- Model Keberhasilan Jangka Panjang (Kenya): Keberhasilan GiveDirectly dalam mempromosikan kewirausahaan dan ketahanan didasarkan pada komitmen jangka panjang (12 tahun). Durasi ini sangat penting karena memberikan sinyal keyakinan kepada penerima untuk mengambil risiko wirausaha. Program yang didanai non-pemerintah ini, meskipun bukan UBI yang dibiayai oleh negara secara penuh, menunjukkan bahwa waktu yang cukup adalah prasyarat untuk menghasilkan data investasi dan perubahan perilaku yang signifikan.
Secara keseluruhan, keberlanjutan UBI sangat bergantung pada horizon waktu kebijakan. Eksperimen yang singkat atau yang dihentikan prematur tidak memberikan waktu yang cukup bagi individu untuk bertransisi dari strategi bertahan hidup jangka pendek ke keputusan investasi modal manusia atau modal fisik yang strategis.
Kesimpulan
Analisis komparatif terhadap uji coba UBI di Finlandia, Kanada, dan Kenya memberikan temuan empiris yang kaya dan bernuansa, sekaligus menantang kritik umum dan mendukung manfaat non-ekonomi yang signifikan:
- Tidak Ada Disinsentif Bekerja yang Signifikan: Kekhawatiran bahwa UBI akan menyebabkan kemalasan (idleness) secara konsisten tidak terbukti di semua konteks. UBI mengalihkan fokus individu dari pekerjaan berupah rendah menuju peningkatan kualifikasi (Kanada) atau memulai usaha (Kenya).
- Dampak Universal pada Kesejahteraan: Manfaat UBI yang paling dapat diandalkan adalah peningkatan kepuasan hidup, peningkatan kesehatan mental, dan pengurangan stres finansial. Efek ini konsisten lintas konteks ekonomi, membuktikan UBI sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang efektif.
- UBI adalah Alat Alokasi Sumber Daya yang Optimal: UBI memberdayakan penerima untuk mengalokasikan transfer tunai secara optimal berdasarkan peluang ekonomi lokal mereka—menginvestasikan dalam up-skilling (modal manusia) di negara maju atau dalam modal kerja untuk kewirausahaan (modal fisik) di negara berkembang.
Implikasi Kebijakan Spesifik Konteks
Implikasi kebijakan UBI harus sangat disesuaikan dengan konteks ekonomi dan sosial negara pelaksana.
Rekomendasi untuk Negara Maju (Model Finlandia/Kanada):
- Fokus Kualitas Pekerjaan: Jika UBI diterapkan, tujuan utamanya tidak boleh sekadar meningkatkan jumlah jam kerja, tetapi meningkatkan kualitas pekerjaan dan fleksibilitas tenaga kerja. UBI harus diposisikan sebagai dukungan untuk up-skilling dan pelatihan ulang yang diperlukan di pasar tenaga kerja yang dinamis.
- Model Clawback Inklusif: Desain harus mencakup mekanisme pengurangan pendapatan (clawback) yang memastikan insentif untuk bekerja secara marginal tetap ada, seperti yang terlihat di Ontario.
- Investasi Kesehatan Preventif: UBI harus dievaluasi tidak hanya sebagai biaya fiskal tetapi sebagai investasi preventif yang mengurangi pengeluaran jangka panjang pada sistem jaminan sosial dan layanan kesehatan yang mahal.
Rekomendasi untuk Negara Berkembang (Model Kenya):
- Strategi Pembangunan Ekonomi: UBI harus diposisikan sebagai strategi pengembangan ekonomi. Transfer tunai terbukti menjadi alat anti-kemiskinan yang efisien dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kewirausahaan dan multiplier effect.
- Prioritas Transfer Jangka Panjang: Untuk memaksimalkan investasi produktif dan ketahanan krisis, program transfer harus diprioritaskan untuk memiliki komitmen jangka panjang (lebih dari 5 tahun) atau menawarkan modalitas lump sum untuk investasi besar.
Pertimbangan Fiskal dan Politik untuk Implementasi Masa Depan
Perdebatan mengenai UBI tidak dapat dilepaskan dari biaya fiskal dan stabilitas politik. Kritik yang menyoroti bahwa UBI bisa menjadi tidak berkelanjutan secara finansial harus diimbangi dengan analisis yang lebih luas mengenai penghematan biaya. Pengurangan biaya administrasi birokrasi (Finlandia) dan penurunan penggunaan layanan kesehatan (Kanada) menawarkan potensi penghematan jangka panjang. Selain itu, peningkatan pendapatan dari aktivitas wirausaha (Kenya) dapat meningkatkan basis pajak.
Namun, faktor terpenting adalah stabilitas politik. Penghentian pilot Ontario secara prematur, yang dipicu oleh perubahan ideologi pemerintah, berfungsi sebagai peringatan bahwa UBI memerlukan dukungan politik yang stabil dan lintas-partai. Bukti empiris yang kuat tidak kebal terhadap perubahan rezim atau pandangan ideologis yang menentang transfer pendapatan tanpa syarat. Untuk mencapai potensi UBI sepenuhnya, para pembuat kebijakan harus merencanakan eksperimen dengan horizon waktu yang memadai untuk memicu perubahan perilaku dan investasi jangka panjang.
