Pulau Sumatera, sebagai salah satu pulau terpenting di Indonesia, memegang peran sentral sebagai koridor ekonomi dan gerbang utama menuju wilayah barat negara ini. Sektor penerbangan di pulau ini tidak hanya berfungsi sebagai tulang punggung transportasi, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi regional, pariwisata, dan konektivitas global. Laporan ini mengulas secara komprehensif lima hub udara utama—Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Bandara Internasional Minangkabau (PDG), Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU), Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM), dan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ)—berdasarkan data lalu lintas, infrastruktur, fasilitas, serta rencana pengembangan strategis.

Temuan utama menunjukkan bahwa bandara-bandara utama di Sumatera berada dalam fase pemulihan dan pertumbuhan yang dinamis pascapandemi COVID-19. Meskipun tren pemulihan lalu lintas penumpang sangat kuat, volume kargo di beberapa lokasi masih menunjukkan tantangan. Setiap bandara memiliki peran yang terdiferensiasi: KNO memposisikan diri sebagai hub regional utama dengan ambisi global, PDG berfokus sebagai pintu gerbang pariwisata, PKU menghadapi isu krusial terkait keterbatasan lahan, PLM memanfaatkan konektivitas multimodal dengan sistem transportasi darat, dan BTJ mengukir peran unik sebagai hub spiritual dan logistik. Perkembangan ini menegaskan bahwa strategi pengembangan bandara di Sumatera tidak dapat dipisahkan dari perencanaan tata ruang kota dan integrasi sistem transportasi darat.

Pendahuluan: Lanskap Penerbangan di Pulau Sumatera

Secara geografis, Pulau Sumatera berada pada posisi strategis yang menjadikannya koridor vital bagi pergerakan manusia dan barang dari dan ke wilayah barat Indonesia, serta negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, infrastruktur bandara di pulau ini memegang peranan krusial dalam mendukung aktivitas ekonomi, logistik, dan pariwisata. Terdapat daftar 17 bandara yang ditetapkan sebagai Bandara Internasional di Indonesia, dan beberapa di antaranya berada di Sumatera, seperti Bandara Sultan Iskandar Muda, Kualanamu, Minangkabau, Sultan Syarif Kasim II, dan Hang Nadim. Selain itu, terdapat pula banyak bandara domestik dan perintis yang berperan sebagai pengumpan (feeder) bagi hub-hub utama, seperti Bandara Sisingamangaraja XII, Sibisa, Ferdinand Lumban Tobing, Aek Godang, dan Binaka.  Laporan ini disusun melalui sintesis data kuantitatif dari laporan statistik dan informasi kualitatif dari publikasi berita, riset, serta ulasan pengguna. Pendekatan ini memungkinkan analisis yang tidak hanya mencakup angka-angka lalu lintas, tetapi juga menimbang konteks operasional, pengalaman pengguna, dan prospek masa depan. Analisis mendalam difokuskan pada lima bandara utama yang memiliki data paling komprehensif untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai ekosistem penerbangan di Sumatera.

Analisis Profil Hub Udara Utama di Sumatera

Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Deli Serdang, Sumatera Utara

Bandara Internasional Kualanamu (KNO) berfungsi sebagai hub udara terbesar dan tersibuk di Pulau Sumatera, melayani wilayah Medan dan Sumatera Utara. Bandara ini diresmikan pada tahun 2013 untuk menggantikan Bandara Internasional Polonia yang sudah tidak lagi mampu menampung pertumbuhan lalu lintas udara. Sebagai salah satu bandara termodern di Indonesia, KNO menempati peringkat ketiga bandara terbesar di negara ini, setelah Soekarno-Hatta dan Kertajati.

Dari sisi infrastruktur dan fasilitas, KNO memiliki desain modern tiga lantai, sebuah fitur yang jarang ditemukan di bandara-bandara Indonesia pada umumnya. Bandara ini dibagi menjadi dua area fungsional, yaitu area internasional dan domestik/regional. Fasilitasnya sangat beragam, mencakup layanan seperti Wi-Fi gratis, galeri ATM, penukaran mata uang, dan area merokok yang ditentukan. Untuk meningkatkan pengalaman penumpang, KNO juga menyediakan fasilitas unik seperti bioskop kecil dengan akses gratis, area bermain anak-anak, dan berbagai pilihan lounge eksklusif seperti Sapphire, Garuda Indonesia, dan Tixspot. Layanan digital juga efisien, dengan kios self check-in yang tersedia di keempat island konter dan fasilitas self baggage-dropping khusus untuk penumpang AirAsia.

Kinerja operasional bandara ini menunjukkan pemulihan yang kuat. Selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, KNO melayani 468.967 penumpang, mencatatkan kenaikan sebesar 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga diiringi dengan kenaikan pergerakan pesawat sebesar 8,3% dan volume kargo sebesar 7,4%, yang menggarisbawahi peran strategisnya dalam logistik regional. Sepanjang tahun 2024, total pergerakan penumpang mencapai 7,1 juta orang. Saat ini, bandara melayani rute domestik padat ke kota-kota besar seperti Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma) serta rute regional ke Sibolga, Gunungsitoli, dan Lhokseumawe. Rute internasionalnya mencakup Kuala Lumpur, Singapura, dan Penang, di samping penerbangan khusus Umrah ke Jeddah dan Madinah.

Reputasi KNO sebagai bandara regional diakui oleh Skytrax, yang memberinya peringkat 4-Bintang untuk fasilitas, kebersihan, layanan staf, dan keamanan. Meskipun demikian, penilaian tersebut juga mencatat adanya kebutuhan perbaikan lebih lanjut pada area internasional. Penilaian ini sejalan dengan rencana pengembangan ambisius yang sedang dijalankan oleh PT Angkasa Pura II, yang bertujuan untuk mengubah KNO menjadi hub internasional yang kompetitif di masa depan. Rencana revitalisasi ini, dengan estimasi anggaran mencapai Rp5,9 triliun untuk tahap awal dan potensi total nilai pengembangan hingga Rp56 triliun, merupakan respons langsung terhadap kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur guna melayani pertumbuhan permintaan yang pesat. Pengembangan ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas, tetapi juga diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada perubahan tata guna lahan dan kondisi sosial-ekonomi di wilayah sekitarnya.

Bandara Internasional Minangkabau (PDG), Padang Pariaman, Sumatera Barat

Bandara Internasional Minangkabau (PDG) berlokasi sekitar 23 km dari pusat kota Padang dan berfungsi sebagai pintu gerbang utama ke Provinsi Sumatera Barat. Peran bandara ini sangat krusial dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Dari segi infrastruktur, bandara ini memiliki satu bangunan terminal penumpang dua lantai yang melayani rute domestik dan internasional dengan pemisahan horizontal. Landasan pacu bandara ini sedang dalam rencana pengembangan untuk diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang juga akan dilengkapi dengan taxiway paralel. Seiring dengan perbaikan fasilitas, skybridge bandara yang sempat tidak beroperasi selama pandemi COVID-19 telah diaktifkan kembali, lengkap dengan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, yang secara signifikan meningkatkan mobilitas dan kenyamanan penumpang. Fasilitas lain yang tersedia di bandara ini meliputi layanan penukaran uang, galeri ATM, toko bebas bea, area pengisian daya, dan layanan penitipan bagasi.

Performa lalu lintas penumpang di PDG menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Sepanjang tahun 2024, bandara ini melayani lebih dari 2,5 juta penumpang. Angka ini sangat mendekati kapasitas eksisting terminal yang diperkirakan 2,7 juta penumpang per tahun. Kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun yang sama mencapai 76.252 orang, yang sebagian besar berasal dari Malaysia, menggarisbawahi pentingnya bandara ini sebagai hub pariwisata internasional. Bandara ini melayani rute domestik ke Jakarta, Medan, dan Surabaya, serta rute internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura.

Ketersediaan berbagai opsi transportasi darat yang terintegrasi dengan baik menjadi salah satu keunggulan PDG. Penumpang dapat memilih antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan tarif terjangkau sebesar Rp10.000, bus TransPadang seharga Rp3.500, taksi konvensional, atau taksi daring. Ketersediaan transportasi yang ekonomis dan efisien ini sangat mendukung narasi pariwisata dan memudahkan wisatawan untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi lain di Sumatera Barat, seperti Bukittinggi. Mengingat pertumbuhan lalu lintas yang hampir mencapai batas kapasitas terminal saat ini, rencana induk pengembangan untuk memperluas terminal menjadi ±47.408 m² dan meningkatkan kapasitas menjadi 5,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk menampung lonjakan permintaan yang terus berlanjut.

Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU), Pekanbaru, Riau

Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU) adalah bandara utama yang melayani Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau, dengan peran vital dalam penerbangan domestik dan internasional. Bandara yang sebelumnya dikenal dengan nama Bandara Simpang Tiga ini telah dinilai oleh Skytrax sebagai bandara 4-Bintang. Ulasan dari Skytrax memuji bandara ini sebagai fasilitas yang “kompak dan ramah pengguna” dengan layanan staf yang baik, namun juga mengidentifikasi perlunya investasi lebih lanjut pada infrastruktur.

Fasilitas di PKU menunjukkan fokus pada efisiensi dan kenyamanan penumpang. Bandara ini telah dilengkapi dengan fitur-fitur modern seperti self check-in yang dapat digunakan untuk semua maskapai, layanan pelanggan digital melalui layar, dan sistem penanganan bagasi semi-otomatis. Untuk kenyamanan, tersedia beragam fasilitas seperti ruang pijat, kids zone, rest area, area internet gratis, dan berbagai lounge.

Pergerakan penumpang di PKU menunjukkan pemulihan yang kuat. Pada tahun 2024, total jumlah penumpang meningkat 6,6% menjadi 2.936.509 orang, meskipun pergerakan pesawat sedikit menurun 2%. Volume kargo mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31% di tahun yang sama, mencapai 20.309 ton. Data lalu lintas pada periode Nataru 2024/2025 menunjukkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada 21 Desember 2024 dengan 11.276 penumpang, sementara puncak arus balik terjadi pada 5 Januari 2025 dengan 11.231 penumpang.

Namun, pertumbuhan ini memicu tantangan paling krusial bagi bandara ini: keterbatasan lahan. Sebuah kajian memprediksi bahwa pada tahun 2025, pertumbuhan penumpang akan mencapai 9,5 juta per tahun, dua kali lipat dari kondisi saat ini. Lokasi bandara yang berada di tengah kota, khususnya di Kecamatan Marpoyan Damai, tidak memiliki lahan yang memadai untuk ekspansi yang diperlukan guna menampung lonjakan permintaan di masa depan. Situasi ini telah memicu wacana dan rencana relokasi bandara oleh Pemerintah Provinsi Riau. Isu relokasi ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga melibatkan pertimbangan sosial, pengembangan kota, dan alokasi anggaran, terutama karena Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) membatasi pembangunan gedung tinggi di sekitar bandara.

Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM), Palembang, Sumatera Selatan

Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM) merupakan bandara utama yang melayani Kota Palembang dan wilayah Sumatera Selatan. Bandara ini memiliki sejarah panjang sebagai fasilitas publik dan militer. Salah satu keunggulan terbesar bandara ini adalah integrasinya dengan sistem transportasi publik Light Rail Train (LRT), yang menyediakan akses langsung dan efisien ke pusat kota.

PLM telah mengalami perluasan besar untuk menyambut Asian Games 2018, yang meningkatkan kapasitas terminal dari 34.000 m² menjadi 115.000 m², kapasitas penumpang menjadi 4 juta orang per tahun, dan area parkir pesawat (apron) menjadi 19 pesawat. Perluasan ini juga memungkinkan bandara untuk menampung pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330, Boeing 747, dan Boeing 777.

Data lalu lintas penumpang menunjukkan pemulihan yang signifikan pascapandemi. Setelah anjlok drastis ke 1,03 juta penumpang pada tahun 2021, lalu lintas pulih menjadi 2,76 juta pada tahun 2023 dan mencapai 2,8 juta pada tahun 2024. Meskipun status internasionalnya sempat dicabut pada tahun 2024 karena ketiadaan penerbangan internasional, status tersebut telah ditetapkan kembali. Saat ini, bandara masih menunggu pembukaan kembali rute-rute internasional yang sebelumnya ada, yaitu ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Jeddah. Rute domestik yang dilayani sangat padat, terutama ke Jakarta (CGK dan HLP), dengan frekuensi gabungan mencapai 151 kali per minggu yang dilayani oleh enam maskapai berbeda.

Pengembangan infrastruktur di PLM yang besar-besaran, yang didorong oleh penyelenggaraan Asian Games 2018, menjadi contoh nyata bagaimana sebuah mega-event dapat menjadi katalisator utama untuk modernisasi bandara. Namun, laporan ulasan pengguna juga menyebutkan tantangan seperti kepadatan di jam-jam sibuk, meskipun staf dinilai ramah dan fasilitas terorganisir dengan baik. Tantangan pemulihan rute internasional menunjukkan bahwa kembalinya status internasional secara regulasi tidak secara otomatis menjamin kembalinya layanan. Upaya untuk membuka kembali rute tersebut bergantung pada pertimbangan komersial dan permintaan pasar dari maskapai, yang menunjukkan bahwa pemulihan tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ), Aceh Besar, Aceh

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ) yang sebelumnya dikenal sebagai Bandara Blangbintang, merupakan gerbang utama Provinsi Aceh. Bandara ini memiliki peran penting dalam konektivitas regional dan sangat strategis sebagai titik embarkasi dan debarkasi penerbangan haji dan umrah.

Infrastruktur bandara ini dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang mampu menampung pesawat berbadan lebar, menjadikannya fasilitas yang ideal untuk penerbangan jarak jauh seperti haji/umrah. Terminal penumpang bandara terdiri dari satu bangunan dua lantai yang memisahkan layanan domestik dan internasional secara horizontal. Fasilitas yang tersedia mencakup ATM, layanan kursi roda, dan ruang tunggu.

Data lalu lintas menunjukkan peningkatan yang kuat. Selama periode Nataru 2024/2025, bandara ini mencatat 35.214 penumpang, naik signifikan dari 21.190 orang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan pemulihan yang positif setelah dampak pandemi. BTJ melayani rute domestik utama ke Jakarta (CGK) dan Medan (KNO) serta rute perintis ke Kutacane, Sabang, Sinabang, dan Tapaktuan. Untuk penerbangan internasional, bandara ini terhubung langsung dengan Kuala Lumpur dan Penang, serta melayani rute musiman ke Jeddah dan Madinah.

Peran unik BTJ sebagai “bandara terbaik di dunia untuk pelancong halal”  dan hub utama untuk penerbangan umrah dan haji menunjukkan strategi diferensiasi yang berhasil. Bandara ini tidak hanya bersaing dalam volume lalu lintas, tetapi juga dalam melayani ceruk pasar yang spesifik. Di luar penerbangan penumpang, BTJ juga berfungsi sebagai gerbang logistik penting. Sebagai contoh, bandara ini menjadi gerbang baru untuk ekspor nilam Aceh ke Paris. Hal ini menunjukkan bagaimana infrastruktur bandara dapat secara langsung mendukung komoditas lokal dan menghubungkannya dengan rantai pasokan global, yang memiliki implikasi besar bagi sektor ekonomi lokal.

Jaringan Bandara Pendukung dan Konektivitas Regional

Selain lima hub udara utama yang telah diulas, Pulau Sumatera juga memiliki jaringan bandara pendukung yang vital untuk memastikan konektivitas regional. Bandara-bandara ini, yang sering kali digolongkan sebagai bandara perintis atau domestik kecil, berperan sebagai pengumpan (feeder) bagi bandara-bandara yang lebih besar.

Sebagai contoh, Bandara Lasondre di Nias memiliki peran penting dalam menghubungkan wilayah-wilayah yang sulit dijangkau di Sumatera Utara. Dengan adanya bandara ini, transportasi ke daerah-daerah terpencil menjadi lebih mudah dan cepat, yang pada gilirannya mendukung mobilitas penduduk dan ekonomi lokal. Bandara-bandara lain seperti Bandara Sisingamangaraja XII di Tapanuli Utara dan Bandara Ferdinand Lumban Tobing di Sibolga juga menyediakan layanan penting untuk konektivitas di Sumatera bagian utara. Jaringan ini berfungsi sebagai fondasi yang melengkapi peran bandara-bandara hub utama, memastikan bahwa seluruh wilayah di pulau dapat terhubung secara efektif.

Analisis Komparatif dan Wawasan Lintas Bandara

Analisis perbandingan menunjukkan bahwa bandara-bandara utama di Sumatera tidak hanya bervariasi dalam skala, tetapi juga dalam strategi operasional dan tantangan yang mereka hadapi.

Perbandingan Kinerja Operasional (Tahun 2024)

Nama Bandara Jumlah Penumpang (Tahun 2024) Pergerakan Pesawat (Tahun 2024) Volume Kargo (Tahun 2024) Kapasitas Terminal (JPT)
KNO 7,1 Juta 3.315 (Nataru) 3.386 Ton (Nataru) Akan Dikembangkan
PDG 2,5 Juta Data tidak tersedia Data tidak tersedia 2,7 Juta (Eksisting)
PKU 2,93 Juta 22.715 20.309 Ton 9,5 Juta (Prediksi Kebutuhan)
PLM 2,8 Juta 19.463 (Tahun 2023) 5.093 Ton (Tahun 2023) 4 Juta (Eksisting)
BTJ 35.214 (Nataru) 320 (Nataru) Data tidak tersedia Data tidak tersedia

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa KNO jauh melampaui bandara-bandara lain dalam hal volume penumpang tahunan, yang mengukuhkan posisinya sebagai hub regional terkemuka di Sumatera. Namun, bandara lain juga menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat. Misalnya, PKU mencatat pertumbuhan penumpang sebesar 6,6% dan kargo yang melonjak 31% pada tahun 2024, menunjukkan potensi yang signifikan. PLM dan PDG juga menunjukkan pemulihan yang solid dan mendekati kapasitas operasional mereka saat ini, sebuah indikasi kuat adanya kebutuhan akan investasi lebih lanjut.

Perbandingan Fasilitas dan Konektivitas Kunci 

Nama Bandara Akses Kereta Bandara Layanan Bus/Shuttle Self Check-in Skybridge Lounge
KNO Ya Ya Ya (semua maskapai) Ya Ya (beragam)
PDG Ya Ya Ya Ya Ya (Minangkabau, Banua)
PKU Tidak Ya Ya (semua maskapai) Ya 2 Ya (beragam)
PLM Ya (LRT) Ya Ya Ya Ya
BTJ Tidak Ya Tidak tersedia Ya Ya

Tabel perbandingan ini menyoroti perbedaan strategi dalam investasi fasilitas. KNO dan PKU memprioritaskan layanan modern dan digital untuk meningkatkan efisiensi operasional. Di sisi lain, PLM menonjol dengan integrasi langsungnya dengan sistem transportasi massal LRT, yang merupakan keunggulan kompetitif yang unik di Indonesia. PDG, dengan ketersediaan kereta ekspres dan bus yang terjangkau, menunjukkan fokus pada kemudahan akses bagi wisatawan dengan berbagai anggaran. Setiap bandara tampaknya mengadopsi pendekatan yang paling sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pasar regionalnya.

Kesimpulan

Analisis terhadap bandara-bandara utama di Pulau Sumatera mengungkapkan ekosistem penerbangan yang dinamis, didorong oleh tren pertumbuhan penumpang yang kuat pascapandemi. Meskipun setiap hub memiliki peran dan tantangan unik, terdapat benang merah yang mengaitkan mereka: pertumbuhan yang pesat menciptakan kebutuhan mendesak untuk investasi infrastruktur.

Kesimpulan:

  • Pemulihan Berbentuk K-Shape: Pemulihan lalu lintas penumpang di seluruh bandara terbilang kuat, namun dengan laju yang berbeda. KNO telah mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar regional dengan volume penumpang tertinggi, yang menunjukkan efek aglomerasi sebagai hub utama. Bandara-bandara lain seperti PDG dan PKU juga mengalami pertumbuhan signifikan yang mendorong kapasitas mereka hingga mendekati batas, sementara PLM masih berupaya memulihkan rute internasionalnya.
  • Korelasi Antara Permintaan dan Pengembangan: Data lalu lintas yang melonjak di PKU, yang bahkan diproyeksikan melebihi kapasitas terminalnya saat ini, secara langsung memvalidasi urgensi wacana relokasi bandara. Situasi serupa terlihat di PDG, di mana pertumbuhan penumpang mendorong rencana ekspansi terminal. Ini menunjukkan bahwa investasi infrastruktur di bandara Sumatera adalah respons langsung terhadap permintaan pasar yang riil dan bukan sekadar spekulasi.
  • Nilai Diferensiasi Strategis: Bandara-bandara di Sumatera menunjukkan potensi untuk bersaing tidak hanya dalam volume, tetapi juga melalui diferensiasi. BTJ memanfaatkan perannya sebagai “halal hub” untuk menarik segmen pasar spesifik, sementara PLM memanfaatkan LRT untuk menciptakan keunggulan konektivitas multimodal yang terintegrasi. Pendekatan ini dapat menjadi model bagi bandara lain yang ingin meningkatkan daya saingnya.

 

Daftar Pustaka :

  1. Daftar 17 Bandara Internasional Indonesia, accessed on September 12, 2025, https://indonesiabaik.id/infografis/daftar-17-bandara-internasional-indonesia
  2. Daftar Bandara di Indonesia, dari Tingkat Domestik Hingga Internasional – Travel Detik, accessed on September 12, 2025, https://travel.detik.com/travel-news/d-7627595/daftar-bandara-di-indonesia-dari-tingkat-domestik-hingga-internasional
  3. Facilities Kualanamu International Airport – BANDARA …, accessed on September 12, 2025, https://avi.id/en/facilities
  4. Bandara Kualanamu Catat Lonjakan Jumlah Penumpang Selama Nataru 2024/2025, accessed on September 12, 2025, https://www.harianbatakpos.com/bandara-kualanamu-catat-lonjakan-jumlah-penumpang-selama-nataru-2024-2025/
  5. Bandara Internasional Kualanamu akan Direvitalisasi, Pengembangan Tahap Pertama Rp5,9 Triliun – Karosatuklik.com, accessed on September 12, 2025, https://karosatuklik.com/bandara-internasional-kualanamu-akan-direvitalisasi-pengembangan-tahap-pertama-rp59-triliun/
  6. 3 Proyek Pengembangan Kawasan Bandara Kualanamu Akan Dijajakan ke Investor, accessed on September 12, 2025, https://www.tempo.co/ekonomi/3-proyek-pengembangan-kawasan-bandara-kualanamu-akan-dijajakan-ke-investor-474137
  7. | 82 Nia Fitria Indah¹ dan Samsul Ma’rif² PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu sarana yang sangat dibutuhkan untuk – E-Journal UNDIP, accessed on September 12, 2025, https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/download/4389/4478
  8. Minangkabau International Airport: Home Padang Airport, accessed on September 12, 2025, https://padangairport.com/
  9. Bandara Internasional Minangkabau : Pintu Masuk Wisatawan di Ranah Minang, accessed on September 12, 2025, https://www.jelajahsumbar.com/bandara-internasional-minangkabau/
  10. Bab IV. Kajian Bandara Sultan Iskandar Muda – Digilib ITB, accessed on September 12, 2025, https://digilib.itb.ac.id/assets/files/2019/2016_TS_PP_QISTHI_SHABRINA_1-BAB_4.pdf
  11. Skybridge Bandara Minangkabau beroperasi lagi, mobilitas lebih mudah – ANTARA News, accessed on September 12, 2025, https://ramadhan.antaranews.com/video/4870469/skybridge-bandara-minangkabau-beroperasi-lagi-mobilitas-lebih-mudah
  12. Facility | Minangkabau International Airport, accessed on September 12, 2025, https://padangairport.com/facility/
  13. Bandara Internasional Minangkabau Catat Pertumbuhan Signifikan: 2,5 Juta Penumpang Dilayani Sepanjang 2024 – Padek Jawapos, accessed on September 12, 2025, https://padek.jawapos.com/sumbar/2365554370/bandara-internasional-minangkabau-catat-pertumbuhan-signifikan-25-juta-penumpang-dilayani-sepanjang-2024
  14. bandara internasional minangkabau, accessed on September 12, 2025, https://otoritasbandara6.id/assets/dok/wilker/55868377858de250294ce7260c82b24b.pdf
  15. Pekanbaru Sultan Syarif Kasim II Airport is a 4-Star Airport – Skytrax, accessed on September 12, 2025, https://skytraxratings.com/airports/pekanbaru-airport-rating
  16. Selamat, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Dapat Bintang 4 dari Skytrax, accessed on September 12, 2025, https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3857304/selamat-bandara-sultan-syarif-kasim-ii-pekanbaru-dapat-bintang-4-dari-skytrax
  17. 20 Fasilitas Bandara Sultan Syarif Kasim II yang BroSis Wajib Tahu …, accessed on September 12, 2025, https://www.brosispku.com/ada-apa-di-pekanbaru/1/jalanjalan/142/20-fasilitas-bandara-sultan-syarif-kasim-ii-yang-BroSis-wajib-tahu
  18. Nama Bandara di Pekanbaru dan Berbagai Fasilitas Lengkapnya | kumparan.com, accessed on September 12, 2025, https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/nama-bandara-di-pekanbaru-dan-berbagai-fasilitas-lengkapnya-20OcZCuejOt
  19. Pergerakan Pesawat di Bandara SSK II Selama 2024 Turun, Penumpang dan Kargo Justru Naik – GoRiau, accessed on September 12, 2025, https://www.goriau.com/berita/baca/pergerakan-pesawat-di-bandara-ssk-ii-selama-2024-turun-penumpang-dan-kargo-justru-naik.html
  20. Menimbang Urgensi Relokasi Bandara Sultan Syarif Kasim – Website DJKN, accessed on September 12, 2025, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14199/Menimbang-Urgensi-Relokasi-Bandara-Sultan-Syarif-Kasim.html
  21. GUBRI MULAI RANCANG RENCANA RELOKASI DAN PENGEMBANGAN BANDARARA SSK II – Riau televisi, accessed on September 12, 2025, https://www.riautelevisi.com/berita-gubri-mulai-rancang-rencana-relokasi-dan-pengembangan-bandarara-ssk-ii.html
  22. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang, Indonesia – Reviews, Ratings, Tips and Why You Should Go – Wanderlog, accessed on September 12, 2025, https://wanderlog.com/place/details/2050607/sultan-mahmud-badaruddin-ii-airport
  23. Ini Rute Penerbangan Bandara Palembang Domestik dan …, accessed on September 12, 2025, https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-7904828/ini-rute-penerbangan-bandara-palembang-domestik-dan-internasional
  24. Bandara SMB II Palembang layani 2,8 juta penumpang sepanjang 2024 – ANTARA News, accessed on September 12, 2025, https://www.antaranews.com/berita/4569290/bandara-smb-ii-palembang-layani-28-juta-penumpang-sepanjang-2024
  25. Informasi Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ) – Airpaz.com, accessed on September 12, 2025, https://www.airpaz.com/id/airports/sultan-iskandar-muda-international-airport-btj
  26. Bandara Sultan Iskandar Muda Catat Lonjakan Penumpang di Akhir Tahun – Metro TV, accessed on September 12, 2025, https://www.metrotvnews.com/read/K5nCLeBv-bandara-sultan-iskandar-muda-catat-lonjakan-penumpang-di-akhir-tahun
  27. Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris, accessed on September 12, 2025, https://dishub.acehprov.go.id/2025/04/13/bandara-sultan-iskandar-muda-sim-jadi-gerbang-baru-ekspor-nilam-aceh-ke-paris/
  28. Selama Nataru 2024/2025, Bandara Kualanamu Layani 3.315 Penerbangan dan 468 Ribu Penumpang – VIVA Medan, accessed on September 12, 2025, https://medan.viva.co.id/sumut/8160-selama-nataru-20242025-bandara-kualanamu-layani-3315-penerbangan-dan-468-ribu-penumpang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 2 = 3
Powered by MathCaptcha