Ringkasan Eksekutif
Kabupaten Labuhanbatu, sebuah wilayah yang terletak strategis di jalur lintas timur Sumatra dan pesisir timur Selat Malaka, menunjukkan potensi investasi yang substansial, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan sumber daya alam yang melimpah. Perekonomian daerah ini tumbuh sebesar 5,06% pada tahun 2024, didorong oleh sektor industri pengolahan dan pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi. Sektor pertanian, dengan dominasi kelapa sawit dan karet, menawarkan peluang besar untuk diversifikasi dan peningkatan nilai tambah. Sementara itu, sektor pariwisata, meskipun masih dalam tahap pengembangan, memiliki daya tarik yang beragam, dari alam hingga sejarah, dengan rencana pengembangan terpadu yang menjanjikan.
Namun, potensi ini diiringi oleh sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian strategis. Kualitas infrastruktur jalan dan keandalan pasokan listrik masih menjadi kendala yang memengaruhi efisiensi operasional. Selain itu, meskipun terdapat kerangka insentif investasi nasional yang komprehensif, implementasi kebijakan di tingkat lokal dan isu-isu sosial-lingkungan seperti konflik lahan dan perkebunan ilegal memerlukan penanganan yang transparan dan adil. Laporan ini menyajikan analisis mendalam mengenai lanskap investasi Labuhanbatu, mengidentifikasi peluang utama, menyoroti tantangan yang ada, dan menawarkan rekomendasi strategis bagi calon investor dan pembuat kebijakan untuk memaksimalkan potensi daerah ini.
1. Pendahuluan Labuhanbatu: Tinjauan Strategis
Kabupaten Labuhanbatu, sebuah entitas administratif di Provinsi Sumatera Utara, memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Terletak di Rantauprapat, kabupaten ini berada pada jalur lintas timur Sumatra, yang berfungsi sebagai koridor vital yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan ekonomi di Provinsi Sumatra Barat dan Riau. Lebih lanjut, posisinya di sepanjang pesisir timur Selat Malaka memberikan keunggulan maritim, menjadikannya titik potensial untuk perdagangan dan logistik regional.
Wilayah ini dikenal luas akan kekayaan sumber daya alamnya, dengan sektor perkebunan kelapa sawit dan karet menjadi komoditas unggulan yang mendominasi lanskap ekonomi. Keberadaan sumber daya ini telah membentuk struktur ekonomi daerah dan menjadi daya tarik utama bagi investasi.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan analisis komprehensif mengenai potensi investasi di Labuhanbatu. Pembahasan akan mencakup kinerja ekonomi makro, identifikasi sektor-sektor kunci yang mendorong pertumbuhan, evaluasi kesiapan infrastruktur, profil sumber daya manusia, eksplorasi potensi sektor pariwisata, serta tinjauan terhadap iklim kebijakan investasi dan kerangka regulasi. Selain itu, laporan ini juga akan mengidentifikasi tantangan-tantangan yang ada dan menawarkan rekomendasi strategis yang dapat menjadi panduan bagi calon investor dan pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan investasi yang terinformasi.
2. Lanskap Ekonomi dan Sektor Pertumbuhan Utama
Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten, mencerminkan lingkungan ekonomi yang dinamis dan berpotensi untuk ekspansi lebih lanjut.
Kinerja dan Tren Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (2023-2024)
Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu mencatat pertumbuhan yang tangguh, dengan peningkatan sebesar 5,06% pada tahun 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,03%. Tingkat pertumbuhan yang stabil di atas 5% ini mengindikasikan ketahanan ekonomi daerah dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan dinamika ekonomi yang ada, menandakan momentum positif untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, perekonomian Labuhanbatu mencapai Rp 50,80 triliun pada tahun 2024. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 27,92 triliun. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada tahun 2024 dicatat oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, yang tumbuh sebesar 9,43%. Dari sisi pengeluaran pada tahun 2023, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) memberikan kontribusi terbesar, yaitu sebesar 45,19%. Ini diikuti oleh komponen Net Ekspor Barang dan Jasa sebesar 25,68%, serta komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 21,96%. Kontribusi signifikan dari konsumsi rumah tangga menegaskan keberadaan basis konsumen lokal yang kuat, yang merupakan faktor penunjang penting bagi berbagai jenis investasi.
Berikut adalah ringkasan pertumbuhan PDRB dan kontribusi sektor utama:
Indikator Ekonomi | 2023 (Nilai/Kontribusi) | 2024 (Nilai/Kontribusi) |
PDRB atas Harga Berlaku (Triliun IDR) | Rp 45,76 | Rp 50,80 |
PDRB atas Harga Konstan 2010 (Triliun IDR) | Rp 26,58 | Rp 27,92 |
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (%) | 5,03 | 5,06 |
Sektor Industri Pengolahan (Kontribusi PDRB, %) | 33,76 | – |
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (Kontribusi PDRB, %) | 27,96 | – |
Sektor Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor (Kontribusi PDRB, %) | 17,57 | – |
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Kontribusi Pengeluaran, %) | 45,19 | – |
Net Ekspor Barang dan Jasa (Kontribusi Pengeluaran, %) | 25,68 | – |
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) (Kontribusi Pengeluaran, %) | 21,96 | – |
Sektor Dominan: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan pilar utama perekonomian Labuhanbatu. Pada tahun 2023, sektor ini menyumbang 27,96% terhadap PDRB. Secara historis, kontribusinya sangat signifikan, dengan rata-rata sekitar 42% dari PDRB antara tahun 2018-2022, menjadikannya penyumbang terbesar. Kabupaten ini terkenal dengan perkebunan kelapa sawit dan karetnya yang luas. Nilai PDRB sektor pertanian menunjukkan peningkatan yang substansial, dari Rp 12,78 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 19,40 triliun pada tahun 2022.
Pertumbuhan sektor ini didorong oleh peningkatan produksi dan permintaan untuk perikanan laut dan darat, produk perkebunan, serta tanaman pangan. Wilayah ini diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, termasuk lahan pertanian, hutan, dan perairan, yang menjadi fondasi kuat bagi pengembangan sektor ini.
Meskipun kelapa sawit dan karet adalah komoditas dominan, keberadaan perikanan laut dan darat serta tanaman pangan sebagai pendorong pertumbuhan menunjukkan basis pertanian yang lebih luas. Adanya industri pengolahan untuk kelapa sawit, karet, dan kakao telah menunjukkan adanya nilai tambah. Namun, volume besar produksi pertanian primer mengindikasikan peluang yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk diversifikasi dan pengolahan yang lebih canggih. Investor dapat mengeksplorasi peluang dalam diversifikasi hasil pertanian menjadi produk bernilai lebih tinggi (misalnya, tanaman pangan khusus, akuakultur), memperluas fasilitas pengolahan lanjutan untuk komoditas yang ada (misalnya, oleokimia dari kelapa sawit, turunan karet), atau mengembangkan industri baru yang memanfaatkan produk sampingan pertanian (misalnya, bio-energi, pakan ternak). Diversifikasi semacam ini akan meningkatkan ketahanan ekonomi daerah dengan mengurangi ketergantungan pada beberapa komoditas mentah dan menangkap lebih banyak nilai dalam ekonomi lokal.
Industri Pengolahan: Pertumbuhan dan Kontribusi
Sektor Industri Pengolahan merupakan kontributor terbesar terhadap PDRB Labuhanbatu pada tahun 2023, menyumbang 33,76%. Pada tahun 2017, kontribusinya mencapai 35,40%. Berdasarkan Tipologi Klassen, sektor ini dikategorikan sebagai “maju dan tumbuh cepat” (kuadran I). Kontribusi ekonomi rata-ratanya (33%) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan sektor industri pengolahan di Provinsi Sumatera Utara (20,03%).
Kinerja kuat industri pengolahan ini sangat terkait dengan ketersediaan bahan baku dari sektor pertanian. Keberadaan industri pengolahan hasil pertanian, seperti minyak kelapa sawit, karet, dan kakao, menggarisbawahi hubungan erat antara sektor primer dan sekunder.
Kontribusi tinggi dan konsisten dari sektor manufaktur dan pertanian menunjukkan adanya ekonomi dengan dua pilar yang kuat. Klasifikasi industri pengolahan sebagai sektor “maju dan tumbuh cepat” dengan kontribusi yang lebih tinggi dari rata-rata provinsi mengindikasikan fondasi yang kokoh untuk industrialisasi lebih lanjut, khususnya dalam agro-pengolahan. Struktur ekonomi ini sangat menarik bagi investor yang mencari rantai nilai terintegrasi, di mana bahan baku mudah tersedia dan kapasitas pengolahan lokal sudah signifikan. Peluang investasi tidak hanya terbatas pada perluasan kapasitas pengolahan yang ada, tetapi juga pada pengembangan industri baru yang memanfaatkan input pertanian atau memenuhi kebutuhan sektor pertanian (misalnya, mesin khusus, kemasan berkelanjutan, bio-pupuk). Ini menandakan ekonomi regional yang mampu mendukung operasi industri yang lebih kompleks dan menawarkan potensi untuk investasi sinergis.
Perdagangan dan Sektor Berkembang Lainnya
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memberikan kontribusi sebesar 17,57% terhadap PDRB Labuhanbatu pada tahun 2023 , menunjukkan aktivitas komersial yang substansial. Tingginya kontribusi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (45,19% dari sisi pengeluaran PDRB pada tahun 2023) menunjukkan pasar lokal dan basis konsumen yang kuat, yang secara langsung mendukung pertumbuhan sektor perdagangan.
3. Kesiapan Infrastruktur untuk Investasi
Ketersediaan dan kualitas infrastruktur merupakan faktor krusial dalam menarik dan menopang investasi. Labuhanbatu menunjukkan kemajuan di beberapa area, namun juga menghadapi tantangan yang perlu diatasi.
Jaringan Transportasi: Jalan dan Pelabuhan
Labuhanbatu terletak di jalur lintas timur Sumatra yang strategis, memfasilitasi konektivitas ke provinsi lain. Jaringan jalan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan membentang sepanjang 1.063,1 km, menyoroti peran penting jalan dalam memperlancar kegiatan ekonomi serta transportasi barang dan jasa. Namun, kualitas infrastruktur jalan menjadi perhatian. Pada tahun 2009, Indeks Prasarana Jalan (IPJ) Labuhanbatu adalah 3,173, masih di bawah rata-rata nasional sebesar 5,68. Indeks mobilitas juga rendah (0,5, di bawah Standar Pelayanan Minimum (SPM) >2,0), yang menunjukkan potensi hambatan dalam kelancaran lalu lintas. Laporan terbaru menyoroti masalah di Labuhanbatu Selatan, seperti kerusakan jalan akibat truk pengangkut kelapa sawit bermuatan berat, drainase yang tidak memadai yang menyebabkan genangan saat hujan, dan kekhawatiran mengenai korupsi yang memengaruhi kualitas konstruksi jalan. Bahkan akses jalan menuju beberapa objek wisata masih belum beraspal dan memerlukan pengembangan signifikan.
Kualitas jalan yang kurang memadai secara langsung meningkatkan biaya transportasi, menyebabkan keausan kendaraan, dan menimbulkan keterlambatan dalam pergerakan barang. Hal ini secara langsung mengikis profitabilitas dan daya saing bisnis, terutama di sektor-sektor yang melibatkan volume tinggi dan beban berat seperti kelapa sawit. Kesenjangan infrastruktur ini menjadi penghalang utama bagi investasi industri baru. Oleh karena itu, terdapat peluang investasi yang jelas dan mendesak dalam pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan, yang berpotensi melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau kontrak pemerintah langsung. Penyelesaian masalah ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan dan menarik pembangunan industri lebih lanjut.
Labuhanbatu memiliki dua pelabuhan laut utama: Pelabuhan Tanjung Sarang Elang di Kecamatan Panai Hulu dan Pelabuhan Sei Berombang di Kecamatan Panai Hilir. Pelabuhan Tanjung Sarang Elang memiliki lokasi yang strategis di antara muara beberapa sungai, menawarkan waktu tempuh yang lebih singkat ke Malaysia dan Singapura, menunjukkan potensinya untuk perdagangan internasional. Pelabuhan ini telah mengalami renovasi pada tahun 2010, beralih dari konstruksi kayu menjadi beton. Pelabuhan Sei Berombang adalah pusat pertumbuhan produksi ikan. Namun, kedalaman drafnya yang dangkal (0,7m hingga 1,7m LWS) berarti kapal-kapal besar harus memperhatikan kondisi pasang surut, dan Kementerian Perhubungan sedang berupaya menetapkan jalur pelayaran yang jelas.
Posisi Labuhanbatu di sepanjang pesisir timur Selat Malaka secara inheren strategis untuk perdagangan maritim. Penyebutan spesifik Pelabuhan Tanjung Sarang Elang yang menawarkan “waktu tempuh yang lebih singkat ke Malaysia dan Singapura” sangat menunjukkan potensinya sebagai pintu gerbang perdagangan internasional. Namun, keterbatasan saat ini, seperti draf dangkal di Sei Berombang dan upaya yang sedang berlangsung untuk menetapkan jalur pelayaran yang jelas, menyiratkan bahwa potensi maritim ini belum sepenuhnya dioptimalkan atau dimanfaatkan. Ini menyajikan peluang investasi yang signifikan dalam modernisasi infrastruktur pelabuhan, termasuk pengerukan untuk mengakomodasi kapal yang lebih besar, peningkatan peralatan penanganan kargo, dan pengembangan fasilitas logistik terintegrasi (misalnya, terminal peti kemas, penyimpanan dingin). Peningkatan semacam itu dapat mengubah Labuhanbatu menjadi pusat perdagangan regional yang lebih efisien dan kompetitif, menarik industri berorientasi ekspor dan meningkatkan rantai pasok secara keseluruhan untuk sektor pertanian dan pengolahan yang dominan.
Pasokan Energi: Ketersediaan dan Cakupan Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan pasokan listrik di Labuhanbatu. Pada tahun 2020, PLN berhasil menyalurkan tegangan listrik transmisi 150 kV ke Rantau Prapat-Labuhan Bilik, menunjukkan upaya untuk memperkuat jaringan. Namun, warga telah melaporkan keluhan mengenai pemadaman listrik bergilir dan lampu jalan yang tidak berfungsi, menunjukkan masalah dengan keandalan dan pasokan yang konsisten.
Meskipun ada upaya peningkatan kapasitas jaringan listrik, keluhan yang terus-menerus dari warga mengenai pemadaman bergilir dan lampu jalan yang mati menunjukkan bahwa stabilitas dan konsistensi pasokan listrik kepada pengguna akhir masih menjadi tantangan. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah distribusi atau pemeliharaan. Bagi investor industri dan komersial, terutama yang memiliki operasi padat energi, pasokan listrik yang tidak dapat diandalkan merupakan penghalang utama. Ini meningkatkan biaya operasional (misalnya, melalui kebutuhan generator cadangan) dan dapat mengganggu jadwal produksi. Oleh karena itu, terdapat peluang investasi yang signifikan dalam meningkatkan keandalan jaringan listrik, berpotensi melalui teknologi smart grid, pembangkit listrik terdesentralisasi (misalnya, proyek energi terbarukan seperti biomassa dari limbah kelapa sawit), atau peningkatan jaringan distribusi lokal. Memastikan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan adalah prasyarat mendasar untuk menarik dan mempertahankan pertumbuhan industri bernilai tinggi.
Telekomunikasi dan Konektivitas Internet
Layanan internet serat optik tersedia di daerah seperti Rantau Prapat (Iconnet) dan Labuhanbatu Utara (IndiHome), menawarkan kecepatan mulai dari 20 Mbps hingga 100 Mbps dengan data tak terbatas. Penyedia jaringan seluler utama seperti Telkomsel juga menawarkan cakupan 3G, 4G, dan 5G di Rantauprapat. Peningkatan akses internet telah membantu masyarakat pedesaan memasarkan produk, memperluas pasar, dan meningkatkan literasi.
Konektivitas digital yang kuat ini merupakan nilai tambah yang signifikan untuk menarik investasi di sektor yang didorong oleh teknologi, e-commerce, dan layanan digital. Hal ini juga memfasilitasi adopsi praktik bisnis modern dan teknologi pintar dalam sektor tradisional (misalnya, pertanian presisi, pemantauan jarak jauh untuk perkebunan). Investor dapat memanfaatkan infrastruktur ini untuk operasi yang efisien, jangkauan pasar yang lebih luas, dan komunikasi yang lebih baik. Ini juga menunjukkan peluang untuk investasi lebih lanjut dalam layanan digital, perluasan infrastruktur TI ke daerah-daerah yang belum terlayani, dan pengembangan talenta teknologi lokal.
Sumber Daya Air dan Sanitasi
Pada tingkat provinsi (Sumatera Utara), 90,89% rumah tangga memiliki akses terhadap sumber air minum layak pada tahun 2021, dengan tingkat efektivitas air bersih sebesar 89,66%.22 Meskipun data spesifik untuk Labuhanbatu tidak disediakan, statistik ini mengindikasikan standar akses air yang umumnya tinggi di provinsi tersebut.
Meskipun fondasi yang kuat dalam penyediaan air bersih sudah ada, pertumbuhan industri dan populasi akan meningkatkan permintaan. Oleh karena itu, akan selalu ada peluang untuk investasi yang ditargetkan dalam peningkatan fasilitas pengolahan air, perluasan dan modernisasi jaringan distribusi, serta implementasi teknologi konservasi dan daur ulang air, terutama untuk pengguna industri besar. Investasi semacam itu akan memastikan pasokan air yang berkelanjutan untuk proses industri dan kebutuhan perumahan yang terus meningkat, mendukung ekspansi ekonomi jangka panjang dan pengelolaan lingkungan.
4. Profil Sumber Daya Manusia dan Angkatan Kerja
Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia merupakan aset penting bagi pertumbuhan ekonomi dan daya tarik investasi.
Tinjauan Demografi dan Populasi Usia Produktif
Pada tahun 2019, Labuhanbatu memiliki total populasi 494.178 jiwa, dengan kepadatan penduduk sekitar 193 jiwa per kilometer persegi. Populasi laki-laki (249.722 jiwa) sedikit lebih besar dibandingkan populasi perempuan (244.456 jiwa), menghasilkan rasio jenis kelamin 102. Di Labuhanbatu Utara, populasi usia produktif (15-64 tahun) mencapai 62,51% dari total populasi pada tahun 2020, atau setara dengan 227.440 jiwa. Kelompok usia produktif yang besar ini menandakan potensi angkatan kerja yang substansial.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran
Pada tahun 2019, total angkatan kerja di Labuhanbatu berjumlah 207.842 jiwa, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 62,39%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun yang sama adalah 5,70%. Terdapat disparitas gender yang signifikan dalam TPT, di mana TPT perempuan mencapai 7,86% dibandingkan 4,60% untuk laki-laki pada tahun 2019.
Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Angkatan Kerja
Pada tahun 2019, persentase individu yang bekerja relatif terhadap populasi aktif secara ekonomi paling tinggi pada mereka dengan pendidikan sekolah dasar atau kurang (97,78%), sementara lulusan perguruan tinggi memiliki persentase bekerja terendah (88,29%). Data yang lebih baru untuk Labuhanbatu Selatan (2023) menunjukkan bahwa persentase individu yang bekerja di antara angkatan kerja tertinggi pada mereka yang berpendidikan <=SD (98,42%) dan terendah pada lulusan DI/DII/DIII (94,37%). Lulusan universitas (S1/S2/S3) memiliki tingkat bekerja sebesar 96,06%. Publikasi Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Labuhanbatu 2023 dari BPS tersedia untuk data yang lebih rinci.
Populasi usia produktif yang besar dan tingkat pengangguran yang moderat menunjukkan ketersediaan tenaga kerja yang melimpah. Namun, data tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar angkatan kerja memiliki kualifikasi pendidikan yang lebih rendah. Meskipun lulusan universitas juga menunjukkan tingkat bekerja yang tinggi, komposisi keseluruhan tenaga kerja lebih selaras dengan sektor primer dan pengolahan dasar. Ini menyiratkan bahwa Labuhanbatu dapat dengan mudah menyediakan tenaga kerja untuk sektor yang membutuhkan pekerja semi-terampil atau tidak terampil (misalnya, perkebunan, manufaktur dasar, konstruksi). Namun, investasi dalam manufaktur yang lebih maju, industri padat teknologi, atau layanan khusus mungkin akan menghadapi tantangan dalam menemukan talenta lokal yang terampil secara memadai. Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk mengimplementasikan program pelatihan internal atau berkolaborasi dengan institusi pendidikan lokal (misalnya, sekolah kejuruan) untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, memastikan ketersediaan tenaga kerja terampil untuk pertumbuhan di masa depan. Ini juga menyoroti potensi investasi dampak sosial melalui penciptaan lapangan kerja dan inisiatif pengembangan keterampilan.
Berikut adalah data angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan dan status pekerjaan di Labuhanbatu Selatan pada tahun 2023:
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan | Bekerja (Jiwa) | Pengangguran (Jiwa) | Jumlah Angkatan Kerja (Jiwa) | Persentase Bekerja terhadap Angkatan Kerja (%) |
<= Sekolah Dasar (SD) Kebawah | 51.731 | 829 | 52.560 | 98,42 |
Sekolah Menengah Pertama Sederajat | 32.003 | 629 | 32.632 | 98,07 |
Sekolah Menengah Atas Sederajat | 63.271 | 3.620 | 66.891 | 94,59 |
DI/DII/DIII | 2.547 | 152 | 2.699 | 94,37 |
Universitas (S1/S2/S3) | 14.641 | 601 | 15.242 | 96,06 |
Jumlah | – | – | – | – |
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus, BPS Kabupaten Labuhanbatu Selatan |
5. Potensi Belum Tergarap: Sektor Pariwisata dan Jasa
Sektor pariwisata di Labuhanbatu memiliki potensi yang signifikan, meskipun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk mencapai kapasitas penuhnya.
Daya Tarik Wisata Utama dan Aset Alam
Labuhanbatu memiliki potensi pariwisata yang beragam, mencakup daya tarik alam, buatan, dan budaya Salah satu fokus pengembangan yang signifikan adalah “Panai Natural and Historical Park,” sebuah kawasan terpadu yang menggabungkan Kota Tua Labuhanbilik, Pulau Sikantan, Pantai Alam Lestari Kahona, dan Hutan Mangrove. Daya tarik alam lainnya yang patut dicatat termasuk Air Terjun Linggahara dan Pemandian Alam Markusasak. Pemandian Gunung Gajah Firdaus di Bilah Hulu menawarkan pengalaman mandi alam yang tenang dengan berbagai aktivitas seperti memancing, ATV rides, flying fox, dan sepeda air. Data survei menunjukkan bahwa objek wisata alam menjadi pilihan favorit masyarakat lokal (89,3%), diikuti oleh wisata kuliner dan sejarah.
Beragamnya atraksi yang disebutkan, mulai dari pemandian alam dan hutan bakau hingga situs sejarah dan kegiatan petualangan seperti ATV dan flying fox, menunjukkan lanskap pariwisata yang beragam. Fokus eksplisit pada “Panai Natural and Historical Park” dan “ekowisata” dalam rencana regional menunjukkan pergeseran strategis menuju segmen pariwisata khusus daripada pariwisata massal umum. Survei yang menunjukkan atraksi alam sebagai yang paling disukai semakin memvalidasi daya tarik khusus ini. Keberagaman ini memungkinkan investasi yang ditargetkan pada produk pariwisata khusus seperti eco-lodges, pusat pelestarian dan interpretasi warisan budaya, fasilitas olahraga petualangan, dan infrastruktur pariwisata berkelanjutan. Investor dapat melayani segmen pasar pariwisata tertentu, berpotensi mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan berkontribusi pada pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab. Pendekatan ini juga mendorong keterlibatan komunitas lokal yang lebih besar dan memastikan manfaat dibagikan secara lebih luas di dalam wilayah.
Rencana Pengembangan dan Fasilitas Saat Ini
Proyek Panai Natural and Historical Park bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, mempersingkat waktu tempuh, dan menciptakan infrastruktur ikonik seperti jembatan untuk meningkatkan daya tarik wisata. Proyek ini juga berupaya mengoptimalkan perekonomian lokal melalui pariwisata, pertanian, dan perikanan. Rencana pengembangan untuk Panai Park mencakup desa wisata,
home stay, kios cinderamata, pusat kuliner, dan layanan agen perjalanan. Kota Tua Labuhan Bilik direncanakan untuk eksplorasi sejarah, pemandu wisata, dan pusat produk lokal. Area Rantauprapat direncanakan untuk pengembangan hotel, restoran, dan wisata buatan.
Pemandian Gunung Gajah Firdaus telah dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti area parkir, musholla, kantin, gazebo, dan toilet, serta berbagai wahana rekreasi. Namun, akses jalan menuju lokasi masih memerlukan perbaikan signifikan.
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Labuhanbatu (2021-2026) juga mencakup pengembangan ekowisata, dengan penekanan pada pariwisata berbasis masyarakat.
Meskipun terdapat atraksi yang ada dan rencana pengembangan, penyebutan berulang mengenai jalan akses yang tidak memadai dan ketergantungan pada promosi organik dari pengunjung daripada pemasaran profesional menyoroti kesenjangan operasional dan strategis yang signifikan. Proyek Panai Park secara eksplisit bertujuan untuk “meningkatkan akses”, yang mengkonfirmasi bahwa infrastruktur merupakan hambatan yang diakui. Pertumbuhan sektor pariwisata saat ini terbukti terhambat oleh kekurangan infrastruktur dasar dan kurangnya pemasaran serta manajemen profesional. Hal ini menyajikan peluang investasi yang jelas bagi pengembang yang berspesialisasi dalam infrastruktur pariwisata terintegrasi (misalnya, jalan yang lebih baik, akomodasi berkualitas, utilitas yang andal, sistem pengelolaan limbah) dan manajemen perhotelan profesional. Pemasaran dan branding destinasi yang strategis juga sangat penting. Usaha kolaboratif dengan pemerintah daerah, yang secara aktif merencanakan pengembangan pariwisata, dapat sangat efektif dalam mengatasi hambatan ini dan membuka potensi ekonomi penuh dari sektor pariwisata.
Peluang Investasi Terkait Pariwisata
Analisis SWOT untuk Kota Tua Labuhanbilik dan Pantai Kahona menempatkan keduanya dalam kuadran “pertumbuhan”, menunjukkan potensi kuat jika peluang dapat dimanfaatkan dengan baik. Minimnya objek wisata yang komprehensif di Labuhanbatu memberikan peluang signifikan untuk pengembangan lebih lanjut dari situs yang ada dan penciptaan objek wisata baru.
6. Iklim Investasi: Kebijakan, Insentif, dan Kerangka Regulasi
Iklim investasi di Labuhanbatu dipengaruhi oleh kerangka kebijakan nasional dan dinamika implementasi di tingkat daerah, serta pertimbangan lingkungan dan sosial.
Kebijakan Investasi Pemerintah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Indonesia memiliki kerangka kerja nasional untuk investasi, termasuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan. Kebijakan ini telah diterapkan sejak tahun 2005. Labuhanbatu Utara telah mengimplementasikan layanan perizinan elektronik (PSE) melalui aplikasi seperti OSS (Online Single Submission) dan SiCANTIK Cloud, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 2 Tahun 2020.
Namun, tantangan masih ada dalam implementasi PTSP di tingkat regional, yang sering digambarkan sebagai “satu pintu, banyak meja/jendela/kunci,” menunjukkan kompleksitas birokrasi yang berkelanjutan. Tantangan lain termasuk lemahnya koordinasi antarlembaga pemerintah, ketidakjelasan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), serta pertimbangan subjektif yang menghambat aktivitas investasi yang harmonis.
Insentif Fiskal dan Non-Fiskal yang Tersedia bagi Investor
Secara nasional, pemerintah menawarkan berbagai insentif fiskal, termasuk pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) hingga 100% untuk sektor-sektor tertentu (misalnya, infrastruktur, real estate, pariwisata) hingga tahun 2045, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), serta pajak khusus Ibu Kota Nusantara (IKN). Insentif non-fiskal meliputi fasilitas kepabeanan, penyediaan lahan dan infrastruktur, jaminan ketersediaan energi dan bahan baku, serta kemudahan imigrasi dan akses tenaga kerja. Kriteria untuk menerima insentif ini mencakup penyerapan tenaga kerja yang signifikan, termasuk dalam skala prioritas tinggi (misalnya, infrastruktur, industri pionir, pariwisata), alih teknologi, kelestarian lingkungan hidup, penelitian dan pengembangan, serta kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau koperasi.
Meskipun ada ketentuan nasional yang komprehensif ini, Kabupaten Labuhanbatu (dan beberapa kabupaten lain di Sumatera Utara) saat ini belum memiliki kebijakan daerah spesifik tentang pemberian insentif atau kemudahan berinvestasi. Hal ini menciptakan ketidaksesuaian antara niat kebijakan pemerintah pusat dan implementasi praktis di tingkat lokal. Kompleksitas birokrasi dan kurangnya insentif lokal dapat menjadi penghalang bagi investor, meskipun ada upaya nasional. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu menyelaraskan diri dengan kebijakan nasional dan menyederhanakan proses untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Kerangka Hukum dan Kemudahan Berusaha
Kepastian hukum ditekankan sebagai faktor kunci dalam menarik investasi asing. Regulasi telah direvisi agar lebih menguntungkan UMKM, dengan memperluas daftar bidang usaha yang dicadangkan atau bermitra. Kepemilikan modal asing mungkin dibatasi hingga 49% di sektor-sektor tertentu, dengan investor domestik diwajibkan memegang saham mayoritas. Tantangan yang diidentifikasi di tingkat regional meliputi birokrasi pemerintah yang tidak efisien, yang merupakan masalah tertinggi dalam daya saing bisnis di Indonesia (15,4% pada 2012-2013).
Pertimbangan Lingkungan dan Sosial
Dalam upaya menjaga keberlanjutan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhanbatu memiliki tugas untuk membantu pemerintah daerah dalam urusan lingkungan hidup, termasuk pemantauan kualitas, pengendalian pencemaran, dan pengelolaan UPT. Selain itu, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021 di Labuhanbatu Selatan mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), yang bertujuan untuk mendorong etika bisnis, memperhatikan nilai-nilai moral, adat istiadat masyarakat sekitar, aspek sosial, dan investasi yang ramah lingkungan.
Namun, terdapat kekhawatiran yang signifikan terkait isu lingkungan dan sosial. Ribuan hektar kebun kelapa sawit diduga beroperasi secara ilegal di kawasan hutan produksi Labuhanbatu, dengan dugaan tidak berizin dan tidak membayar pajak. Selain itu, konflik lahan merupakan masalah yang terus-menerus terjadi, seperti sengketa di Perkebunan Padang Halaban antara warga dan PT SMART (anak perusahaan Sinar Mas Group) yang telah berlangsung sejak tahun 1969/70, melibatkan penggusuran paksa dan putusan pengadilan yang kontroversial.
Meskipun ada regulasi lingkungan dan kebijakan TJSP, masalah seperti perkebunan ilegal dan konflik lahan yang telah berlangsung lama menimbulkan risiko signifikan. Isu-isu ini dapat menyebabkan sengketa hukum, kerusakan reputasi, dan gangguan operasional. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk melakukan uji tuntas yang menyeluruh, melakukan akuisisi lahan yang transparan, dan mengadopsi praktik ESG (Environmental, Social, Governance) yang kuat untuk memitigasi risiko dan memastikan keberlanjutan investasi jangka panjang.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kabupaten Labuhanbatu menawarkan lanskap investasi yang menarik, ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan sektor-sektor unggulan yang kuat. Perekonomian daerah ini menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan PDRB yang konsisten di atas 5%, didorong oleh kontribusi dominan dari sektor Industri Pengolahan dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Keberadaan industri pengolahan yang maju dan tumbuh cepat, terutama yang terkait dengan produk pertanian seperti kelapa sawit dan karet, menciptakan potensi besar untuk investasi hilir dan peningkatan nilai tambah. Lokasi strategis Labuhanbatu di jalur lintas timur Sumatra dan pesisir Selat Malaka memberikan keunggulan logistik dan perdagangan. Sektor pariwisata juga menunjukkan potensi yang belum tergarap, dengan berbagai daya tarik alam dan sejarah serta rencana pengembangan terpadu yang menjanjikan.
Namun, beberapa tantangan struktural perlu diatasi untuk sepenuhnya merealisasikan potensi ini. Kualitas infrastruktur jalan yang masih di bawah standar nasional dan masalah keandalan pasokan listrik dapat menghambat efisiensi operasional dan meningkatkan biaya bagi investor. Meskipun infrastruktur telekomunikasi cukup memadai, kesenjangan dalam keterampilan angkatan kerja untuk industri bernilai tinggi masih menjadi perhatian. Lebih lanjut, meskipun kerangka insentif investasi nasional telah ada, ketiadaan kebijakan insentif lokal yang spesifik di Labuhanbatu, ditambah dengan kompleksitas birokrasi dan isu-isu sosial-lingkungan seperti perkebunan ilegal dan konflik lahan, dapat menciptakan ketidakpastian bagi calon investor.
Berdasarkan analisis ini, rekomendasi strategis berikut diajukan:
Untuk Investor:
- Prioritaskan Investasi Bernilai Tambah di Sektor Agro-industri: Fokus pada pengembangan industri hilir kelapa sawit, karet, dan produk pertanian lainnya. Ini termasuk fasilitas pengolahan lanjutan, produksi bahan kimia berbasis pertanian (oleokimia), atau pengembangan produk makanan dan minuman khusus.
- Jelajahi Peluang Pariwisata Berkelanjutan: Investasi dapat diarahkan pada pengembangan eco-lodge, homestay, fasilitas wisata petualangan, atau pusat interpretasi warisan budaya yang terintegrasi dengan rencana pengembangan Panai Natural and Historical Park. Penting untuk mengintegrasikan branding dan pemasaran profesional.
- Pertimbangkan Investasi Logistik dan Rantai Pasok: Manfaatkan lokasi pelabuhan yang strategis dengan berinvestasi dalam modernisasi pelabuhan, fasilitas penyimpanan dingin, atau warehousing untuk mendukung ekspor produk pertanian dan industri.
- Berinvestasi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia: Lakukan program pelatihan internal atau jalin kemitraan dengan lembaga pendidikan lokal untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, khususnya untuk memenuhi kebutuhan industri yang lebih canggih.
- Lakukan Uji Tuntas Menyeluruh: Pastikan kepastian hukum atas lahan dan patuhi standar lingkungan dan sosial yang ketat untuk memitigasi risiko dan memastikan keberlanjutan investasi.
Untuk Pemerintah Daerah:
- Formulasikan dan Implementasikan Kebijakan Insentif Investasi Lokal: Kembangkan kebijakan fiskal dan non-fiskal yang spesifik untuk Labuhanbatu, yang selaras dengan kerangka nasional, guna menarik investasi di sektor-sektor prioritas.
- Akselerasi Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur: Prioritaskan perbaikan kualitas jalan, terutama di jalur-jalur utama dan akses ke sentra produksi serta destinasi wisata. Lakukan modernisasi pelabuhan, termasuk pengerukan, untuk meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas kapal.
- Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik: Berinvestasi dalam peningkatan jaringan distribusi listrik dan eksplorasi sumber energi terbarukan lokal, seperti biomassa dari limbah kelapa sawit, untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan.
- Sederhanakan Birokrasi dan Tingkatkan Koordinasi: Perkuat implementasi PTSP dengan mengatasi kompleksitas birokrasi dan meningkatkan koordinasi antarlembaga pemerintah untuk mempercepat proses perizinan.
- Selesaikan Konflik Lahan dan Perkebunan Ilegal: Ambil langkah-langkah tegas dan transparan untuk menyelesaikan sengketa lahan yang ada dan menindak praktik perkebunan ilegal, demi menciptakan iklim investasi yang lebih stabil dan adil.
- Investasi dalam Pelatihan Kejuruan dan Pengembangan Keterampilan: Kembangkan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri, khususnya di sektor pengolahan dan pariwisata, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing angkatan kerja lokal.
- Promosikan Pariwisata secara Profesional: Kembangkan strategi pemasaran destinasi yang terpadu dan profesional untuk branding Labuhanbatu sebagai tujuan wisata yang menarik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan pendekatan yang terkoordinasi antara pemerintah dan investor, Labuhanbatu memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis dan berkelanjutan di Sumatera Utara.
Karya yang dikutip
- ANALISIS PENGARUH SEKTOR UNGGULAN … – Jurnal Universitas Labuhanbatu- ulb, diakses Juni 25, 2025, https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ecobisma/article/download/1526/1500
- Kajian Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Produk Domestik …, diakses Juni 25, 2025, https://jurnal.stikes-ibnusina.ac.id/index.php/Excellence/article/download/1015/973
- Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2024 Tumbuh 5,06 Persen, diakses Juni 25, 2025, https://labuhanbatukab.bps.go.id/id/pressrelease/2025/03/26/316/ekonomi-kabupaten-labuhanbatu-tahun-2024-tumbuh-5-06-persen.html
- Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2023 …, diakses Juni 25, 2025, https://labuhanbatukab.bps.go.id/id/pressrelease/2024/03/26/238/pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-labuhanbatu-tahun-2023.html
- STUDI KINERJA JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN LABUHAN BATU, diakses Juni 25, 2025, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1437253&val=4146&title=STUDI%20KINERJA%20JARINGAN%20JALAN%20DI%20WILAYAH%20KABUPATEN%20LABUHAN%20BATU
- Perbaikan Jalan di Labuhanbatu Selatan Perlu Memerhatikan 5 Hal Ini – Kata Netizen, diakses Juni 25, 2025, https://katanetizen.kompas.com/read/2023/05/28/124031785/perbaikan-jalan-di-labuhanbatu-selatan-perlu-memerhatikan-5-hal-ini?page=all
- Analisis Pengembangan Pariwisata Pemandian Gunung Gajah …, diakses Juni 25, 2025, https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/13696/9088/22767
- Kabupaten Labuhanbatu – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses Juni 25, 2025, https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Labuhanbatu
- Details Pelabuhan – Tanjung Sarang Elang – Nautix, diakses Juni 25, 2025, https://nautix.id/ports/port-details.php?id=tanjung-sarang-elang.html
- Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Sarang Elang di Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhan Batu 1970-2010 – Repositori USU, diakses Juni 25, 2025, https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/93467/Cover_190706020.pdf?sequence=1&isAllowed=y
- Dukung Peningkatan Perekonomian Di Provinsi Sumatera Utara Kemenhub Segera Tetapkan Alur Masuk Pelabuhan Sei Berombang, diakses Juni 25, 2025, https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/12714/dukung-peningkatan-perekonomian-di-provinsi-sumatera-utara-kemenhub-segera-tetapkan-alur-masuk-pelabuhan-sei-berombang
- PLN Labuhanbatu Lakukan Perawatan, Sejumlah Lokasi Ini Akan Padam Sementara – Medan, diakses Juni 25, 2025, https://www.radarmedan.com/berita/detail/pln-labuhanbatu-lakukan-perawatan-sejumlah-lokasi-ini-akan-padam-sementara
- PLN UIP Sumbagut Berhasil Masukkan Tegangan Listrik Transmisi 150 kV Rantau Prapat-Labuhan Bilik – AnalisaDaily.com, diakses Juni 25, 2025, https://analisadaily.com/berita/baca/2020/08/27/1008848/pln-uip-sumbagut-berhasil-masukkan-tegangan-listrik-transmisi-150-kv-rantau-prapat-labuhan-bilik/
- Warga di Labuhanbatu Keluhkan Pemadaman Listrik Bergilir-Lampu Jalan Mati – detikNews, diakses Juni 25, 2025, https://news.detik.com/berita/d-5510283/warga-di-labuhanbatu-keluhkan-pemadaman-listrik-bergilir-lampu-jalan-mati
- Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum Layak – Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, diakses Juni 25, 2025, https://sumut.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTc0IzI=/persentase-rumah-tangga-yang-memiliki-akses-terhadap-sumber-air-minum-layak.html
- Efektivitas Air Bersih Menurut Kabupaten/Kota, 2021 – Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, diakses Juni 25, 2025, https://sumut.bps.go.id/id/statistics-table/2/NTExIzI=/efektivitas-air-bersih-menurut-kabupaten-kota.html
- KABUPATEN LABUHANBATU DALAM ANGKA 2020, diakses Juni 25, 2025, https://northsumatrainvest.id/data/pdf/publication/Kabupaten%20Labuhanbatu%20Dalam%20Angka%202020-min.pdf
- POTENSI DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA – North Sumatra Invest, diakses Juni 25, 2025, https://www.northsumatrainvest.id/data/pdf/publication/10.%20(Labura)%20Potensi%20Daerah.pdf
- Jumlah Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (Jiwa), 2023, diakses Juni 25, 2025, https://labuhanbatuselatankab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTY4IzI=/jumlah-angkatan-kerja-menurut-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan.html
- Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Labuhanbatu 2023 – Badan …, diakses Juni 25, 2025, https://labuhanbatukab.bps.go.id/id/publication/2024/11/22/21e1f2ca78975d55df50247a/statistik-ketenagakerjaan-kabupaten-labuhanbatu-2023.html
- PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DALAM ROADMAP SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) KABUPATEN LABUHANBATU MELALUI PARIWISATA BERBASIS MAS – E-Journal IPDN, diakses Juni 25, 2025, https://ejournal.ipdn.ac.id/JIPWP/article/download/1711/1088/
- PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN LABUHANBATU: ANTARA HAMBATAN DAN HARAPAN – Ade P. Nasution, diakses Juni 25, 2025, https://adenasution.com/penanaman-modal-di-kabupaten-labuhanbatu-antara-hambatan-dan-harapan/
- BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG PENYELENGGARAAN, diakses Juni 25, 2025, https://peraturan.bpk.go.id/Download/128307/Perbup_2_2020.pdf
- Pemberian Insentif Fiskal dan Non-Fiskal bagi Investor di Ibu Kota Nusantara, diakses Juni 25, 2025, https://ignoslaw.com/wawasan/pemberian-insentif-fiskal-dan-non-fiskal-bagi-investor-di-ibu-kota-nusantara.html
- Pemberian Insentif Fiskal dan Non Fiskal Serta Menjamin Kepastian Hukum dalam Rangka Mengundang Investasi Asing di Indonesia – UNES Law Review, diakses Juni 25, 2025, https://review-unes.com/index.php/law/article/download/1428/1145/
- triwulan iv 2022 – DPMPTSP PROVINSI SUMATERA UTARA, diakses Juni 25, 2025, https://dpmptsp.sumutprov.go.id/uploads/1e9b243869b832f46c235207e2210092.pdf
- Tentang – Situs Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu, diakses Juni 25, 2025, https://dlhlabuhanbatu.org/profile/tentang
- PERDA NO.4 Tahun 2021 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.pdf – Peraturan BPK, diakses Juni 25, 2025, https://peraturan.bpk.go.id/Download/210912/PERDA%20NO.4%20Tahun%202021%20TENTANG%20TANGGUNG%20JAWAB%20SOSIAL%20PERUSAHAAN.pdf
- Ribuan Hektar Kebun Sawit di Kawasan Hutan Produksi Labuhanbatu, Pemodal Diduga Tak Berizin – InfoSAWIT Sumatera, diakses Juni 25, 2025, https://sumatera.infosawit.com/2025/01/21/ribuan-hektar-kebun-sawit-di-kawasan-hutan-produksi-labuhanbatu-pemodal-diduga-tak-berizin/
- Penggusuran Kembali Ditunda, Warga Padang Halaban Tetap Waspada – KBR ID, diakses Juni 25, 2025, https://kbr.id/berita/nasional/penggusuran-kembali-ditunda-warga-padang-halaban-tetap-waspada
- Ratusan Warga Padang Halaban Tolak Eksekusi Lahan | IDN Times Sumut, diakses Juni 25, 2025, https://sumut.idntimes.com/news/sumatera-utara/warga-padang-halaban-tolak-eksekusi-lahan-konflik-sejak-tahun-1969-00-cp4lt-vt2lkr